Kata siapa jadi guru sekolah minggu itu gitu-gitu saja ngajarnya? Justru seiring perkembangan zaman dan teknologi, guru sekolah minggu (GSM) juga harus semakin kreatif dan inovatif agar firman Tuhan juga bisa disampaikan secara kontekstual. Anak zaman sekarang pastinya bosan kalau melihat cara guru mengajar yang begitu-gitu saja, membaca firman Tuhan bersama lalu di-“khotbahi”.

Dobrak donk kebiasaan lama dengan cara baru yang menyenangkan dan pastinya dinikmati oleh anak-anak! Berikut ini Momin Superbook mau kasih tahu beberapa caranya:

1. Punya karakteristik dan kompetensi

Eits, jangan berpikir kejauhan atau hal yang sulit. Karakteristik ini adalah bagaimana kakak bisa menjadi teladan bagi anak-anak lewat sikap, tindakan, pemikiran, dan perkataan. Sedangkan kompetensi sebenarnya bisa kok dibangun. Nggak harus udah jago seperti guru sekolah pada umumnya, yang penting mau dibentuk dan belajar terus menerus. Kompetensi guru sekolah minggu juga berupa kepribadian, sosial, dan profesional. Kepribadian sama seperti ‘karakteristik’ yang sudah dibahas sebelumnya. Sosial dibutuhkan karena kita juga harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada anak maupun orang tuanya. GSM juga harus profesional karena kita harus memberikan pelayanan yang terbaik demi memuliakan nama Tuhan.

 

2. Memanfaatkan teknologi dan teknik pembelajaran kreatif lainnya

Masih menyampaikan firman Tuhan kepada anak dengan metode khotbah seperti kepada orang dewasa? Mungkin anak malah menjadi bosan. Yuk kita buat kreatif dengan menambahkan games/ ice breaking yang berkaitan dengan firman, menggunakan proyektor bersama laptop untuk memberikan pelajaran bersifat audio visual, menggunakan alat peraga (boneka, wayang, gambar, dll), bermain peran, dan lainnya.

 Baca juga : LAKUKAN INI JIKA MENJUMPAI ANAK SEKOLAH MINGGU YANG ORIENTASI SEKSUALNYA MENUJU LGBT

4 CARA MENDISIPLINKAN ANAK DI SEKOLAH MINGGU AGAR KELAS JADI KONDUSIF

3. Membuat video pembelajaran atau podcast

Pandemi Covid-19 akhirnya memperkenalkan GSM dengan cara penyajian sekolah minggu yang baru, yaitu melalui Youtube. Kakak bisa lho bekerja sama dengan GSM lainnya membuat video pembelajaran firman Tuhan yang lucu dan menarik, lalu dimasukkan ke Youtube. Selain bisa menjangkau anak-anak yang tidak bisa ke sekolah minggu, kakak juga bisa menginjil secara lebih luas dan tidak hanya pada anak-anak di gereja kita saja.

 

4. Evaluasi firman Tuhan dengan tugas yang mengasah kritis dan kreativitas anak.

Sebaiknya firman Tuhan tidak hanya berhenti pada saat anak mengikuti sekolah minggu saja, tapi juga berlanjut dilakukan di rumah. Oleh karenanya, kakak bisa lho menugaskan anak untuk membantu mereka ingat kembali akan firman Tuhan yang telah dipelajarinya. Bisa dengan kegiatan membuat prakarya, melaporkan nilai-nilai firman yang telah dilakukan, membuat video tentang pengaplikasian firman Tuhan lalu dimasukkan ke media sosial, dan masih banyak lagi.

Nah adakah dari kakak GSM yang sudah melakukan 4 hal diatas? Klo ada, boleh yuk di share di kolom komentar apa yang kakak lakukan dan bagaimana hasilnya.

Semangat melayani.

Contasia C

Content Writer

Share :