Banyak dari kita sebenarnya masih bingung bagaimana harus berkata-kata dengan anak. Gimana sih bikin mereka nurut? Gimana sih bikin mereka ngerti apa maksud kita tanpa melakukan kesalahan? Dan masih banyak lagi. Jangan-jangan sebenarnya kita sendiri belum tahu gimana cara menyampaikan maksud yang jelas dan gamblang kepada anak.
Yuk, sebelum SuperParents membuat anak menjadi kebingugan, ubah gaya Bahasa kita terlebih dulu. Perhatikan beberapa poin dibawah ini ya:
Baca juga : 3 PRINSIP KEBENARAN SEORANG AYAH
Kata-kata kita itu punya pengaruh besar lho untuk anak? Yuk, cobalah mulai perhatikan bagaimana cara SuperParents berbicara dengan anak, nadanya seperti apa, atau sudahkah saya mengucapkan apa yang dimaksud secara “to the point”. Tidak sedikit orangtua yang tidak sengaja mengatai anak saat mereka tidak puas atau kesal. SuperParents bisa lho memakai kata pengganti yang tetap memotivasi anak agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Tidak perlu berkata kasar kan.
Kalau SuperParents tidak mengetahui dengan pasti apakah benar anak memang pelakunya, sebaiknya jangan pernah menuduh mereka ataupun mengungkit kesalahan masa lalunya agar anak merasa bersalah dan meminta maaf. Hal ini hanya akan membuat anak menanamkan dalam pikirannya kalau saya adalah “pembuat onar”. Saat SuperParents emosional, beristirahatlah sejenak, kemudian kalau sudah tenang baru lakukan dialog dengan anak.
Banyak keadaan dimana SuperParents akan sulit menepati janji kepada anak. Jika memang terjadi demikian, buatlah kembali janji dengan waktu, hari, dan tempat secara detail. Dan yang penting, tepati janji Anda ya!
Apakah Anda termasuk orangtua yang melakukan pekerjaan anak karena mereka lama melakukannya? Jika iya, sayangnya Anda akan tergolong menjadi orangtua yang tidak bijak. Anak perlu proses untuk belajar. Kalau mereka lama dalam melakukan perintah kita, bersabarlah, bahkan Anda bisa menemaninya sambil melakukan hal tersebut. Buatlah mereka melakukan segalanya sendiri, dan berikan dukungan ketika mereka melakukan kesalahan.
Sikap orang tua yang menyerahkan tanggung jawab (membebaskan tapi dengan tanggung jawab) tapi melarang anak di satu sisi, justru bisa membuat anak menjadi bingung lho. Utarakan dengan tegas sikap-sikap apa saja yang salah jika anak lakukan, dan utarakan perasaan Anda dengan jelas. Misalkan anak boleh bermain dalam rumah tapi tidak bolah menginjak dan lompat-lompat di kursi karena membahayakan serta tidak sopan.
Anak harus belajar bertanggung jawab atas semua hal yang mereka lakukan. Ajarkanlah mereka bersikap jujur dan berusaha mencari solusi untuk memperbaiki kesalahannya. Bukan kabur dan menyangkal kesalahan yang pernah diperbuat lho.
Baca juga : KENALI 5 TANDA ANAK REMAJA ANDA SEDANG MENGALAMI MASALAH
Membandingkan anak dengan orang lain justru akan membuatnya rendah diri. Fokuslah untuk membangun karakter anak dengan berusaha menjadi pendukung setianya.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK