Menjadi Super Parents memang ‘sedikit’ repot. Selain memikirkan semua kebutuhan rumah, Super Parents juga dituntut memperhatikan setiap detail di dalam rumah, termasuk kebiasaan para penghuninya. Melalui kebiasaan yang sering dilakukan, Super Parents juga bisa mendeteksi keadaan atau suasana hati anak.

Ketika anak beranjak remaja, masalah yang mereka hadapi semakin rumit. Tak sedikit dari mereka mulai belajar mengatasi masalahnya sendiri dan tidak menceritakannya kepada Anda. Akibat yang paling fatal adalah ia bisa jadi depresi karena belum tahu cara yang tepat dalam merespons masalah tersebut.

Tanggulangi depresi berlebihan yang bisa menimpa anak dengan mengetahui 5 tanda yang bisa saja sedang dialami anak Super Parents.

1.Terlihat murung

2. Lebih sering menyendiri. Jika ia menolak ajakan Anda untuk makan malam di luar bersama keluarga, atau ketika ia pulang sekolah atau sehabis bepergian dan langsung menuju ke kamar dengan langkah gontai, Anda perlu menaruh perhatian lebih.

3. Pola makannya berubah

4. Prestasi akademis merosot. Tidak harus selalu menunggu penerimaan raport untuk membuktikan hal ini. Jika di rumah ia mulai malas belajar atau mengabaikan PR, itu bisa jadi salah satu pertanda ia sedang dalam masalah.

5. Tingkah laku agresif dan merusak. Anda bisa melihat cara ia merespon suatu kejadian di rumah. Jika ia menanggapinya dengan marah atau cenderung merusak, ada sesuatu yang tidak beres di dalam diri anak Anda.

Jika anak Anda punya sedikitnya 3 tanda-tanda seperti di atas, sebaiknya Anda memberi perhatian lebih kepadanya. Bukan untuk menginterogasi dan malah membuatnya tidak nyaman, tapi untuk membantunya menghindari depresi dan menuntunnya menjadi orang dewasa yang stabil.

Carryn Graciano

Penulis Konten

Share :