SuperParents, pernahkah merasa di posisi seperti semua pintu tertutup? Atau justru sedang berada dimomen tersebut saat ini?
Padahal udah berusaha dan berdoa, tapi rasanya gak ada jawaban dan pintu gak juga dibukakan.
Paulus dan Silas tokoh besar dalam Alkitab juga pernah merasakan berada dititik terendah dalam hidup mereka. Mereka dipenjara bukan karena berbuat jahat, tapi karena memberitakan Injil. Bayangkan, di dalam penjara, kaki mereka dirantai, tubuh mereka penuh luka. Tapi yang mereka lakukan bukan mengeluh atau marah… mereka malah menyanyi dan berdoa.
Dan apa yang terjadi? Tuhan hadir. Bumi terguncang, rantai terlepas, pintu-pintu terbuka. Tapi keajaiban terbesar bukan soal penjaranya yang terbuka. Melainkan hati yang tetap percaya, meski keadaan berkata sebaliknya. Lebih dari itu—mereka menunjukkan kepada dunia bahwa doa bukan cadangan terakhir, melainkan kekuatan pertama.
Menganggap doa sebagai 'bantuan terakhir' saat semua usaha gagal
Tidak menyadari kuasa doa yang bisa menggoncangkan 'penjara' masalah kita
BACA JUGA: Kondisi Sulit? Tetaplah Percaya Tuhan Sedang Bekerja
Mungkin hari ini, kita juga sedang 'terpenjara' dalam masalah yang terasa nggak ada ujungnya. Kita sedang gelisah soal masa depan keluarga dan sebagainya. Tapi justru di titik paling rendah, kita diajak untuk kembali ke hal paling dasar: berdoa.
Bukan karena doa akan langsung mengubah keadaan. Tapi doa akan mengubah hati kita. Memberi kita ketenangan, pengharapan, dan keyakinan bahwa Tuhan nggak pernah tinggal diam.
Jangan tunggu sampai kehabisan cara baru kita berdoa.
Yuk, mulai hari ini…
Jadikan doa sebagai kebiasaan, bukan pelarian.
Karena saat semua pintu tertutup, doa selalu membuka jalan.
Dan Tuhan? Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengarkan kita.
DOA:
'Tuhan, aku sering lari kepada-Mu hanya saat sudah terjepit. Maafkan aku. Ajar aku untuk seperti Paulus dan Silas yang menjadikan doa sebagai nafas hidup, bukan pertolongan darurat. Amin.'
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK