SuperParents, sadarkah bahwa anak-anak kita lahir ke dunia dengan satu bekal alami yang Tuhan berikan: cinta tanpa syarat kepada kita, orang tuanya?
Itu sebabnya sejak lahir, mereka menangis mencari suara kita, mencari pelukan yang familiar, merasakan detak jantung yang menenangkan. Mereka datang dengan penuh kepercayaan bahwa Papa dan Mama akan menjaga mereka, menyayangi mereka, dan mendampingi mereka di dunia yang asing ini.
Tapi sayangnya, banyak dari kita tanpa sadar lupa bahwa anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan.
Dan ironisnya, sejak hari pertama mereka hadir, kita justru mulai membebani mereka—bukan dengan pelukan, tapi dengan ekspektasi:
“Kamu harus jaga nama baik keluarga, ya.”
“Kamu harus jadi kebanggaan Papa Mama.”
“Kamu harus bisa ini, kamu harus sukses begitu…”
SuperParents, anak bukan proyek. Mereka bukan mesin pencapai mimpi yang belum tercapai oleh kita.
Anak adalah manusia seutuhnya yang butuh pendampingan, bukan tekanan. Mereka tidak punya kewajiban untuk memenuhi semua ekspektasi orang tuanya—masuk sekolah favorit, jadi juara kelas, ambil jurusan tertentu, atau hidup seperti rencana kita.
BACA JUGA: Parents! Sudah Tahu Istilah People Pleaser? Ini Loh Penyebab dan Dampaknya Pada Anak
Sebaliknya, anak justru punya hak untuk dicintai dan didampingi. Hak untuk merasa aman, diterima, dan diajarkan cara menghadapi hidup dengan karakter dan kasih sayang.
Tugas kita bukan menciptakan anak yang sempurna. Tugas kita adalah menjadi orang tua yang terus bertumbuh. Bertumbuh dalam kasih, kesabaran, pengertian, dan hadir sepenuh hati.
Mari mulai hari ini kita ubah sudut pandang. Daripada terus menuntut, mari lebih banyak memeluk. Daripada terus mengatur, mari belajar mendengar. Daripada terus mengejar kebanggaan, mari hadir dan mencintai.
Karena sesungguhnya, hadirnya anak adalah anugerah, dan Tuhan tidak pernah salah memilih siapa yang layak jadi orang tuanya.
Dan kamu, SuperParents, dipilih Tuhan—bukan karena kamu sempurna, tapi karena Tuhan tahu… kamu akan belajar dan bertumbuh bersama mereka.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK