Capek ya kak kalau kita sudah teriak-teriak di kelas supaya mendapat perhatian anak, eh mereka tetap tidak mendengarkan dan sibuk sendiri. Kayaknya anak-anak di kelas lebih suka mengobrol dengan temannya dibanding mendengarkan firman Tuhan. Eits, tapi jangan putus asa dulu kak! Sebenarnya ada caranya lho supaya kakak bisa mendapatkan perhatian anak-anak.

Melatih anak supaya bisa memperhatikan memang membutuhkan ketekunan tapi nggak sesulit yang orang-orang pikirkan kok. Kenapa sih mereka harus dilatih untuk memperhatikan? Jika kakak ingin agar anak-anak bisa mengamalkan firman Tuhan dalam kehidupannya, tentu mereka harus bisa menyimak kakak. Nah agar mereka menyimak dan akhirnya patuh, dibutuhkan perhatian. Jadi kakak bisa mulai melatihnya dengan cara:

Baca juga: INI DIA TIPS MELATIH KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DI SEKOLAH MINGGU

1. Jelaskan arti memperhatikan dan kenapa hal itu penting.

Hayo siapa yang seringkali meminta anak-anak untuk ‘memperhatikan’ kedepan, tanpa memberitahu memperhatikan itu seperti apa? Coba jelaskan dan gambarkan terlebih dulu ke anak tentang kata ‘memperhatikan’.

• Memperhatikan orang lain itu artinya kita peduli kepada orang tersebut.

Mungkin dirumah anak kurang diperhatikan oleh orangtuanya sehingga mereka kurang mendapat gambaran tentang ‘kepedulian’. Misalnya orangtua seringkali memegang gawai atau sibuk dengan pekerjaannya saat anak mengajaknya bermain atau berbicara.

Kakak bisa menjadi teladan dengan lebih mempedulikan mereka, seperti memberikan respon jika dipanggil, mendengarkan pendapat anak, menatap mata anak saat diajak mereka berbicara, dan berdiri sejajar dengan anak saat berbicara.

• Memperhatikan tugas yang diberikan membuat anak bisa menyelesaikannya dengan cepat.

Agar anak bisa melakukan tugasnya dengan efektif, kakak bisa mengingatkan mereka bahkan menempel ayat ini besar-besar di dinding sekolah Minggu. Ayatnya diambil dari Kolose 3:23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

 

2. Gunakan nada rendah supaya anak mau memperhatikan.

Lah gimana sih kak, kok malah rendah? Wong saya sudah teriak-teriak saja nggak di dengar apalagi pakai nada yang rendah. Eits, memang sih aneh ya. Tapi cara ini bisa melatih mereka untuk tetap memperhatikan walaupun kita bersuara biasa, tidak berteriak bahkan membentak.

Logikanya gini kak. Jika kakak sudah terbiasa berteriak-teriak saat meminta perhatian anak, maka mereka akan terbiasa dengan teriakan dan tidak akan peka suara dengan nada biasa. Ujung-ujungnya kelas semakin ‘panas’ karena setiap orang didalamnya ingin di dengar dan semua ikut berteriak. Tapi ketika kita melatih mereka agar tidak berteriakpun mereka menyimak, maka hasilnya kakak tetap bisa memberikan firman Tuhan dengan nada biasa.

 Baca juga: TIPS GURU UNTUK MEMBANTU ANAK BERADAPTASI DI SEKOLAH MINGGU BARUNYA

3. Jangan keseringan mengulang.

Ini nih yang sulit. Seringkali tanpa sadar kita mengulang-ulang perintah. Lama kelamaan bukannya patuh justru anak berpikir, “Iya, saya sudah tahu. Diulang mulu.” Kakak bisa bicara dengan menatap mata mereka dan berikan perhatian agar merekapun memberikan perhatian yang sama.

 

4. Bermain ‘memperhatikan’

Biasanya dengan bermain anak bisa belajar lebih efektif. Misalnya sebelum memulai firman, kakak bisa mengajak mereka bermain ‘Kata Simon’. Caranya kakak ucapkan perintah dan anak melakukannya misalnya, “Simon berkata pegang hidung!” dan lainnya. Bagi yang bisa melakukannya dengan baik akan mendapatkan reward.

Contasia Christie

Content Writer

Share :