Setiap orang tua pasti ingin anaknya berprestasi. Hanya saja, tidak semua orang tua tahu cara memotivasi anak untuk berprestasi. Kemarin, kita sudah bahas bahwa sangat berbahaya menggunakan cara yang keras dalam mendidik anak agar berprestasi. Sekarang, SuperParents pasti ingin tahu kan, gimana caranya memotivasi anak agar berprestasi tanpa membuatnya terpaksa. Ini dia caranya.
Baca juga: Ingin Anak Berprestasi di Sekolah? Kenali Dulu Hal-hal Berikut Ini!
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah mengajarkan anak untuk mendapatkan hasil yang bagus, bukan proses yang benar. Efeknya adalah anak rela mendapatkan hasil yang bagus, tanpa peduli bagaimana cara ia melakukannya. Anak-anak jadi terbiasa curang, mencontek, bahkan berbohong agar orang tua puas dengan hasil mereka.
SuperParents, bukan berarti hasil tidak penting, lho. Namun, ajarkan mereka untuk mendapatkan hasil dengan proses yang jujur, agar anak tidak terbiasa hidup dengan cara yang salah hingga beranjak dewasa. Contoh, ketika anak mendapatkan nilai buruk, tapi dengan hasil kerja kerasnya, apresiasi itu. Itu membuat ia semakin semangat untuk berjuang dalam proses, lho.
Banyak orang tua ingin anaknya berprestasi, tapi tidak memberi tahu anaknya kenapa ia harus berprestasi. Sehingga, tujuan mereka berprestasi hanya karena perintah orang tua. Tak heran, mereka akan capek untuk belajar, karena mereka tidak punya tujuan yang jelas kenapa mereka harus belajar.
SuperParents mulai ajak mereka bermimpi. Jika mereka sudah punya mimpi, ajari nilai hidup yang harus dilakukan dalam proses belajar mereka sekarang, agar bisa membantu mereka mencapai mimpi mereka. Ingat ya, ajari tentang proses, bukan hasil!
Contohnya, jika anak ingin menjadi polisi, SuperParents bisa jelaskan bahwa dalam proses belajar, ia harus mengerjakan tugas dengan jujur dan tidak boleh telat masuk sekolah karena polisi itu jujur dan disiplin. Itu membuat anak termotivasi untuk belajar dengan jujur dan disiplin, agar ia bisa menjadi mencapai mimpinya.
Gimana caranya membangun budaya senang belajar? Caranya mudah kok SuperParents. Kita bisa menemani ia belajar, dan membantu menjawab pertanyaan mereka. Setelah itu, jika ia sudah mulai berinisiatif untuk ajak anda belajar, anda mulai mendidik ia untuk mencari tahu jawaban sendiri, sampai pada akhirnya ia punya inisiatif untuk belajar sendiri. Tentu, itu perlu waktu yang cukup sering.
Namun, jika SuperParents sibuk, coba sempatkan waktu satu jam setiap harinya, entah pagi atau malam hari, untuk menemani anak belajar. Gunakan waktu itu agar anak bertanya kepada kita. Ketika weekend, ambil waktu khusus untuk bertanya kepada anak tentang apa yang ia pelajari. Jangan lupa, beritahu nilai hidup yang sesuai dengan firman Tuhan juga ya.
Baca juga: CAPEK MELAYANI GENERASI ANAK? BELAJARLAH DARI ANAK KECIL!
Semua cara ini pasti bisa bekerja dengan maksimal, asalkan SuperParents juga melakukan satu hal yang penting, yaitu mendoakan anak SuperParents. Karena, dengan doa, kita menyerahkan proses kita mendidik anak kepada Tuhan. Percaya deh, Tuhan akan bekerja secara dahsyat agar anak bisa berprestasi dengan maksimal.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
