Dalam Injil Yohanes, Yesus membuat pernyataan yang amat kuat dan menggetarkan:
Ucapan tersebut bukanlah klaim biasa, melainkan inti sari dari misi dan identitas-Nya. Tapi mengapa Yesus berkata demikian?
Pertama, 'Jalan' memaknai Yesus sebagai perantara. Manusia terpisah dari Tuhan karena dosa, bagaikan tersesat di belantara tanpa arah. Yesus menjadi jembatan, 'jalan' yang memungkinkan perjumpaan kembali dengan Bapa. Melalui pengorbanan dan ajaran-Nya, Ia membuka akses bagi kita untuk mengenal dan mengalami kasih Tuhan.
Kedua, 'Kebenaran' menunjukkan Yesus sebagai sumber kebenaran sejati. Dunia dipenuhi ketidakpastian dan dogma-dogma yang menyesatkan. Yesus hadir sebagai penyingkapan hakikat Tuhan dan kehendak-Nya. Ajaran-Nya menyingkirkan kegelapan ketidaktahuan dan menerangi jalan kita menuju hidup yang bermakna.
Ketiga, 'Hidup' menandakan Yesus sebagai pemberi kehidupan kekal. Ia bukan sekadar memperbaiki kehidupan fana kita, tetapi menawarkan keselamatan kekal. Melalui iman kepada-Nya, kita dibebaskan dari belenggu kematian dan dianugerahi kehidupan sejati yang melampaui dunia ini.
Ucapan Yesus ini bukanlah klaim eksklusivitas yang arogan. Sebaliknya, ini adalah pernyataan belas kasih. Sadar bahwa manusia tersesat dalam labirin dunia, Yesus menawarkan diri sebagai pemandu, kompas moral, dan sumber air kehidupan yang sejati. Ia tidak memaksa, tetapi mengundang dengan tangan terbuka.
Kita masing-masing memiliki hak untuk memilih 'jalan' kita sendiri. Namun, perkataan Yesus ini mengajak kita merenungkan, 'Jalan manakah yang sesungguhnya akan membawa kita kepada Bapa, kepada Kebenaran yang membebaskan, dan kepada Hidup yang kekal?'
Sebagai penutup, renungkanlah, apakah Yesus sudah menjadi Jalan, Kebenaran dan Hidup dalam hidup Anda? Apakah Ia sudah memandu langkah Anda, menerangi jalan pikiran Anda, dan memenuhi hati Anda dengan pengharapan kehidupan abadi? Jawabannya ada di kedalaman hati Anda, dan Yesus selalu siap menyambut setiap jiwa yang datang kepada-Nya dengan iman dan penyesalan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK