Bagaimana bisa Tuhan yang penuh kasih membiarkan kita mengalami banyak penderitaan? Bukankah Alkitab selalu mengatakan Dia satu-satunya yang dapat menolong? Kalau pertolongan tidak datang, berarti DIA tidak mengasihi kita donk? Bisakah kita mengandalkan DIA lagi untuk menolong kita?
Sebelum kita temukan jawaban dari pertanyaan di atas, baiknya kita mencari akar keraguan dan dampak dari keraguan tersebut.
Ketika pertolongan Tuhan tak kunjung datang, secara manusiawi wajar jika kita kecewa. Namun berhati-hatilah karena kekecewaan bisa membuatmu ragu dan perlahan tidak mengandalkan Tuhan lagi. Kamu akan coba menyelesaikan masalah dengan caramu sendiri.
Kisah di Matius 14: 28-29 menceritakan Petrus meminta Yesus menyuruhnya datang dengan berjalan di atas air dan Petrus berhasil. Sayangnya ketika ia mulai meragukan kuasa Tuhan dan khawatir dengan tiupan angin, ia takut dan mulai tenggelam.
Baca juga: COO Pixar Adalah Seorang yang Takut Akan Tuhan! Akankah Filmnya Makin Keren?
Pasti Ada Secercah Cahaya dari Kehidupan yang Paling Kelam Sekalipun, Seperti Kisah Michae
Sekarang yuk lihat cara Tuhan bekerja menjawab semua keraguan kita.
Ketika kamu sedang berdoa minta kesembuhan dan Tuhan mengabulkannya, itu berarti Dia memberikan yang kamu minta. Ketika masalah benar-benar sudah buntu dan kamu berserah kemudian IA memberi jalan keluar, itulah arti pertolongan atau mujizat.
Ini jawaban untuk menolak ‘ragu’. Janji dan pertolongan Tuhan tidak bergantung pada fakta yang sedang terjadi di sekelilingmu. Jika saat ini tampak belum ada tanda-tanda akan datang pertolongan Tuhan, bukan berarti Dia tidak menolongmu. Nantikan mujizat-Nya yang bisa datang di detik terakhir batas kemampuanmu. Meski datang di detik terakhir, tapi tidak pernah terlambat.
Ketika Petrus hampir tenggelam saat mencoba berjalan di atas air, Tuhan menghampiri dan mengangkatnya dari dalam air. Tuhan tidak meniadakan ketakutan atau keraguan Petrus. Dia membantu Petrus melewati keraguannya. (CG)
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK