Orangtua berteriak atau membentak karena ingin anaknya disiplin, atau malah karena mau merebut perhatian anak. Tapi ternyata menurut penelitian, membentak itu sebenarnya bukan ide yang bagus karena justru membahayakan anak. Lho kok bisa?
Misalnya begini, anak lari ke arah jalan raya. Melihat itu orangtuanya kemudian berteriak memperingatkan supaya berhenti. Setelah itu anak kena marah dan bentakan orangtuanya karena tidak berhati-hati. Disatu sisi kita lihat cara ini memang benar, tapi sebenarnya anak sendiri punya luka. Selain karena dia kaget, ia juga merasa dipermalukan di depan orang banyak.
Baca juga : GENERASI ANAK TERNYATA BISA RUSAK KARENA 4 JENIS KEKERASAN INI LHO
Penelitian membuktikan kalau bentakan dan kutukan yang terlontar dari perkataan orangtua itu sama buruknya dengan memukul anak. Banyak orangtua yang bangga kalau mereka tidak pernah memukul anaknya, tapi yuk introspeksi lagi, apakah kita tidak pernah juga membentak anak?
Ketika kita membentak anak dengan tujuan menakutinya, menimbulkan respon tubuh anak untuk bertahan. Antara anak ingin melarikan diri atau membalas. Maka itu kenapa kalau orangtua membentak, anak justru ada respon perlawanan seperti memukul atau mengeraskan suaranya, padahal dia tidak pernah seperti itu sebelumnya.
Baca juga : ANAK BERUBAH KARENA LINGKUNGAN NEGATIF? TANGGULANGI DENGAN HAL INI!
Jadi hal pertama yang orangtua perlu sadari bahwa jika orangtua sering membentak, anak bukannya semakin disiplin tetapi justru membuat pertahanan diri karena merasa disakiti. Hal ini punya dampak yang buruk untuk anakn apalagimkalau seringkali dilakukan. Ini akan mengubah cara anak bertutur kata dengan orang lain juga.
Memang menjadi orangtua tidak mudah. Kurang istirahat, punya begitu banyak tanggung jawab, punya ketakutan hari ini dan masa depan kalau anak tidak dididik dengan baik, semuanya itu campur aduk dengan tantangan lainnya. Kita tidak bisa menyalahkan orangtua karena membentak, tapi perlu disadari orangtua kalau sikap tersebut jika dilakukan berulang kali itu tidak baik untuk perkembangan anak.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK