Sebagai orang tua juga, saya paling bingung kalau harus menegur anak orang lain. Satu sisi kita harus menjaga hubungan pertemanan, tapi perilaku anak mereka cukup mengganggu. Apalagi kalau sudah menyangkut anak kita juga. Ini juga terjadi bukan hanya dalam lingkup orang tua saja, tapi sebagai guru sekolah minggu juga yang notabene minimal setiap hari Minggu, kita dititipkan anak orang lain yang harus dididik dan didisplinkan.
Jadi apakah sebenarnya kita boleh mendisiplinkan anak orang lain? Michele Boba, EdD, seorang konselor orang tua, dilansir dari parents.com meyakini bahwa setiap orang tua tidak melanggar hak untuk mendisiplinkan anak orang lain, selama tujuannya untuk melindungi anak sendiri. Hanya saja, mendisiplinkan anak orang lain juga ada batasan dan aturan yang perlu diperhatikan. Mudahnya kita belajar dari contoh-contoh kasus ini:
Baca juga : TEMUKAN DAN ASAH BAKAT ANAK SEPERTI YESHUA ABRAHAM DALAM MENCAPAI KESUKSESANNYA
Misalnya anak pergi retreat bersama dengan teman-temannya, namun di jalan karena suatu hal anak kita bertengkar dengan anak lain. Apa yang harus kita lakukan? Kita bisa bekerjasama dengan orang tua anak itu untuk mendisiplinkannya karena perilaku tersebut kurang baik. Tapi sebaiknya kita juga tetap memiliki rencana cadangan kalau mereka kembali bertengkar. Dalam hal ini perlu diskusi dengan orang tua anak itu terkait perselisihan anak yang terjadi.
Terkadang kita bisa melihat anak saling mem-bully atau mengejek di depan mata kita sendiri. Yang harus kita lakukan adalah menyadarkan anak tersebut akan keberadaan kita, sebagai orang dewasa di sekitarnya. Namun jika perilaku buruk itu masih saja terjadi, katakan kepada anak dengan tegas solusinya.
Ini bisa terjadi kalau anak tergabung dalam suatu kelompok. Anak mendapatkan perlakuan bossy dari temannya, mulai dari memerintah untuk membawakan barang sampai membereskan sesuatu. Rasanya pasti gemas banget ya. Salah satu cara mendisiplinkannya adalah dengan menerapkan reward kepada anak tersebut kalau mereka mau melakukan tugas dan kewajibannya.
Baca juga : 3 LANGKAH MUDAH MEMBUAT ANAK MENJADI PERCAYA DIRI
Karena pergaulan bisa saja anak kita mengikuti temannya mengucapkan kata kotor dan makian. Kita sebagai Superparents harus berbicara dengan anak tersebut agar tidak melakukan hal demikian lagi karena tidak sopan dan bisa ditiru anak lain. Sedangkan anak kita harus tahu bahwa perkataan itu tidak layak ia lontarkan.
Wah paling kesal kalau melihat tipe orang tua yang masa bodoh seperti ini, apalagi mereka membungkusnya dengan kata, “Namanya juga anak-anak.” Ini membuat mimin jadi super geram. Rasanya ingin ya mendisiplinkan anak itu sekaligus menghakimi orang tuanya. Sebaiknya jangan dilakukan ya. Hehehe… kita bisa ajak orang tua anak itu untuk berdiskusi tentang perilaku anaknya. Kita juga bisa menawarkan bantuan (saran) apabila mereka bingung bagaimana cara mendisiplinkan anaknya.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK