Menjadi guru sekolah Minggu yang kreatif dan kontekstual adalah idaman kita, para pelayan anak. Kita sedikit banyak sudah mengenal berbagai macam cara untuk menyampaikan kisah Alkitab dan firman Tuhan kepada anak.
Kekristenan adalah iman yang berdasarkan cerita Alkitab (firman Tuhan). Jadi cerita yang ada di dalam Alkitab itu sangat krusial untuk pertumbuhan iman anak. Jika kita ingin anak-anak bertumbuh dengan baik, kita harus mengembangkan juga cara bercerita kita lewat persiapan dan bagaimana menyampaikannya. Nah kali ini kita belajar yuk, bagaimana menyampaikan dengan asik supaya makin berkembang nih kemampuan menyampaikan firman Tuhannya.
Baca juga : BELAJAR DOA DENGAN CARA MENYENANGKAN LEWAT BEBERAPA KEGIATAN INI
Baca kisah Alkitab yang ada untuk kaka sendiri terlebih dulu. Temukan, apa artinya untuk kakak? Apa yang harus kakak katakan kepada anak-anak? Kira-kira pertanyaan apa saja yang akan anak tanyakan? Dan bagaimana cara kakak membuat anak mengerti yang kakak sampaikan? Saat kakak mempersiapkan cerita Alkitab, pelajari beberapa elemen yang terdapat di dalamnya. Misalnya karakter setiap tokohnya, sudut pandang, konflik yang ada, keterlibatan, gaya dan cara menyampaikannya.
Terkadang agar anak bisa mendapatkan penggambaran, mengerti, dan sekaligus terhibur, guru sekolah Minggu perlu menceritakan kisah Alkitabnya dengan penuh ekspresif bahkan lewat sandiwara atau berakting. Misalkan ingin menggambarkan Daud dan Goliat. Kakak bisa menjadi Goliat dan meminta satu anak yang paling kecil untuk menjadi Daud. Lalu memakai pakaian seperti Daud dan Goliat pada zamannya sambil bercerita dan berakting.
Baca juga : INILAH ALASANNYA KENAPA ORANGTUA ADALAH TEMAN SEKERJA GURU SEKOLAH MINGGU
Putuskan sudut pandang apa yang akan kakak bawakan, apakah tokoh yang ada di dalam cerita atau luar cerita. Nah setelah menemukan sudut pandang cerita yang cocok, apabila ada tokoh lain dalam cerita tersebut, berlatihlah sebelumnya bersama anak atau guru sekolah Minggu lainnya terlebih dulu.
Cerita yang bagus harus memiliki ketegangan dan konflik untuk menarik pendengar. Walaupun anak sekolah Minggu biasanya sudah tau ending dari cerita tersebut karena sudah beberapa kali diceritakan, tapi jika kakak menemukan sudut pandang yang tepat dan bisa berpikir secara kreatif kira-kira konflik apa yang dialami tokoh tersebut, pasti kakak bisa menceritakannya dengan lebih baik lagi.
Anak-anak juga perlu belajar dari konflik yang para tokoh Alkitab ini alami. Misalkan pada saat Nuh membangun bahtera, gambarkan bagaimana jika cuacanya sedang hujan dan buruk, di kisah Ayub bisa digambarkan apa yang ia alami sampai sangat menderita, dll.
Anak akan semakin mudah mengingat kisah atau cerita Alkiitab ketika guru juga melibatkannya dalam berbagai aktivitas atau mengaktifkan indera anak. Kakak bisa mengajak anak menjadi salah satu tokoh atau membantu menggambarkan kondisi di cerita Alkitab tersebut.
Latih dan persiapkan cara kakak dalam menyampaikan firman Tuhannya ya. Misalnya kakak bisa merekam bagaimana kakak nantinya bercerita. Kemudian dengarkan kembali, apakah itu sudah cukup menarik untuk anak-anak? Jangan lupa juga ya kak untuk menggunakan gaya tubuh yang mendukung. Nggak usah jaim kak kalau menjadi guru sekolah Minggu ya.
Hayo, kakak sudah mulai mempersiapkan bahan mengajar untuk Minggu besok belum? Yuk kita persiapkan sebaik-baiknya dengan cara-cara yang tadi sudah dijelaskan. Selamat melayani.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK