ARTICLE

Fri - Aug 21, 2020 / 3647 / Sunday School

5 Kesalahan Guru Sekolah Minggu yang Kadang Tidak Disadari

Kadang sebagai guru sekolah minggu, kita tidak sadar melakukan hal-hal yang justru mengganggu atau membuat aktivitas belajar mengajar menjadi tidak efektif. Ketidak-sadaran ini justru mengarahkan guru pada kegagalan dalam mengajar, sehingga hasilnya menjadi tidak maksimal.

Superbook berharap, tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi para guru sekolah minggu agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang akan dijelaskan di bawah. Sebetulnya setiap guru memiliki potensi untuk berhasil menjalankan tugasnya. Terbukti jika guru berhasil mendidik anak-anak, maka hasilnya akan terlihat pada pertumbuhan iman anak-anak.

Oleh karena itu, agar pelayanan kita tidak sia-sia dan berdampak bagi anak-anak, yuk hindari 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh guru ini :

Baca juga : BELAJAR TENTANG PENGORBANAN KRISTUS DENGAN PERCOBAAN ILMIAH YANG KEREN!

  1. Berpikir egosentris

Inilah kesalahan mendasar yang biasanya tidak disadari oleh guru. Mereka hanya berpikir dan berpusat pada dirinya sendiri, ya sudah bersungguh-sungguh dalam mengajar dan menyampaikan firman Tuhan. Tapi tidak memikirkan apa yang anak-anak pelajari dan kenapa minggu depannya, bahkan setelah selesai ibadah sudah lupa dengan firman yang disampaikan. Jangan-jangan karena komunikasinya kurang cocok dengan anak-anak atau cara belajar yang satu arah. Coba di renungkan kembali.

 

  1. Tidak peka dengan suasana kelas

Dalam proses belajar, seharusnya guru bisa mengendalikan suasana kelas agar ibadah bisa berjalan lancar. Kita tahu kalau setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus bisa menyatukan mereka. Jangan sampai ada anak yang mengganggu konsentrasi anak lainnya dibiarkan begitu saja. Memang terlihat sepele, tapi jika kakak tidak segera membenahinya, maka akan berefek pada kegiatan sekolah minggu yang sedang berlangsung.

 

  1. Komunikasi tidak efektif

Berbahasalah yang sesuai dengan umur anak, singkat, padat, jelas, dan tanpa berbelit-belit. Jika anak masih batita dan balita, gunakan kata yang super sederhana dan ajarkan mereka berdoa secara to the point. Sedangkan untuk anak SD ke atas, mereka sudah memiliki kosa kata yang cukup banyak.

 Baca juga : MERAYAKAN HARI PRAMUKA SAMBIL BELAJAR DI SEKOLAH MINGGU

  1. Mengajar tanpa persiapan

Mengapa pelayanan anak sering terabaikan? Jangan-jangan karena guru-guru Sekolah Minggu berpikir, materinya kan masih mudah atau tidak masalah jika tidak persiapan. Meskipun anak-anak, tapi mereka bisa membedakan mana guru yang sungguh-sungguh mempersiapkan diri dengan baik atau sekedar mengerjakan tanggung jawab. Beberapa guru sekolah minggu mempersiapkan  bahan mengajar sehari sebelumnya atau bahkan satu jam sebelum mengajar.  Kalau kamu pelakunya segeralah bertobat. Siapkan materi sekolah minggu minimal seminggu sebelumnya.

 

  1. Tidak ada evaluasi

Apabila terdapat kegagalan dalam mengajar sekolah minggu, maka di situlah guru sekolah minggu perlu melakukan introspeksi sudah benarkah yang kita lakukan? Kemudian dilanjutkan apa yang bisa kita  lakukan untuk memperbaiki keadaan? Jadi, guru harus selalu belajar dan belajar untuk semakin lebih baik.  

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK