Wed - Jun 10, 2020 / 1072 / Parenting

3 Hal Yang Wajib Diajarkan Kepada Anak Agar Tidak Termakan Isu Sara

Baru-baru ini mulai didengungkan kembali anti rasialisme oleh beberapa kelompok masyarakat terutama di Amerika, karena adanya kasus kematian George Floyd. Sebenarnya kisahnya sudah beberapa hari lalu, tapi kejadian ini membuat AS ‘membara’. Sebenarnya tidak hanya kasus ras yang bisa membuat kita menjadi terpecah belah. Di Indonesia sendiri, agama dan suku adalah hal yang lebih rentan untuk diperbincangkan.

Lalu bagaimana kita mendidik dan melatih anak-anak agar memandang semua orang dengan kasih seperti yang Tuhan ajarkan tanpa memandang agama, ras, suku, dan budayanya?

1. Tegakkan keadilan

Memang dunia ini tidak adil. Tapi kita harus mulai mengajarkan kepada anak tentang kenyataan dunia yang tidak adil dan bagaimana kita harus tetap bertahan untuk melakukan keadilan. Seperti pandangan yang menjelek-jelekkan agama, ras, suku, atau budaya tertentu, ajarkan kepada anak kalau Tuhan menciptakan semua berbeda dan kita harus menghargainya.

Baca juga : JADWAL EFEKTIF UNTUK ORANG TUA SAAT HARUS WFH DAN MENDAMPINGI ANAK SFH

2. Sebarkan pesan positif

Sebagai guru sekolah minggu, kita memang diwajibkan untuk memberikan pesan positif melalui firman Tuhan yang anak pelajari setiap minggunya. Kakak bisa melatih mereka untuk tetap mengasihi orang lain seperti mereka mengasihi diri sendiri (Matius 22:39).

Nah orang tua justru tidak kalah perannya! Justru tidak hanya mengajarkan dan mendidik tentang kasih seperti guru sekolah minggu, tetapi juga harus mampu menjelaskan jawaban dari setiap pertanyaan anak yang berhubungan tentang diskriminasi agama, ras, suku, dan budaya. Berikan jawaban yang logis apabila ya kepada anak!

Baca juga : PENTING! 7 HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN ANAK UNTUK MENGHADAPI NEW NORMAL

3. Yakin dan beriman

Karena kita percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat dan Penebus kita, kita harus ajarkan kepada anak agar yakin akan firman-Nya, yaitu untuk mengasihi orang lain. Terus arahkan mereka menjadi ‘terang dunia’ dalam lingkungannya, agar orang-orang juga mengenal siapa Yesus Kristus melalui tindakan dan perbuatan si anak.