Menjadi orang tua bukanlah perkara mudah. Pastinya semua orang tua akan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Kalau SuperParents tiba-tiba melihat ada orang asing yang memarahi anak Anda di tempat umum, apa yang akan SuperParents lakukan? Balas marah kepada orang itu atau justru membiarkannya?
Wajar saja sebenarnya jika SuperParents kaget lalu sedikit marah jika orang tersayang dikritik oleh orang lain. Apalagi yang melakukan orang asing dan di depan umum, tanpa sebab yang jelas. Tapi jika kita membalas dengan marah di depan si kecil, SuperParents bisa jadi role model yang tidak baik. Jika dilakukan di tempat umum, bisa-bisa banyak orang melihat, dan keluarga Anda bisa dibuat malu.
Begini saran dari Dr. Deborah Roth Ledley, penulis buku Becoming a Calm Mom: How to Manage Stress and Enjoy the First Year of Motherhood. Evaluasi, tanyakan pada diri Anda sendiri atau anak Anda yang dikritik.
Apakah benar kritikan yang dilontarkan orang asing itu. Bisa saja orang asing itu mengatakan hal yang benar. Niatnya hanya untuk memberi tahu SuperParents agar si kecil bisa menjadi anak yang lebih baik.
Jika hal ini benar, SuperParents musti ucapkan terima kasih pada orang asing tersebut. Ia sudah ikut berperan pada tumbuh kembang atau keamanan si kecil.
Ketika kritikan yang diberikan benar, jangan ragu untuk ucapkan maaf. SuperParents bisa katakan, “Maaf kalau anak saya sudah mengganggu Anda.” SuperParents juga bisa katakan terima kasih atas perhatian orang tersebut pada anak Anda. Kalau orang itu tidak peduli, ia akan cuek saja dengan perilaku si kecil yang tidak benar.
SuperParents tak perlu memaksa anak ikut meminta maaf, terlebih jika ia tidak merasa bersalah. Pasalnya SuperParents justru membuat ia berbohong pada perilakunya. Bahkan bisa membuat anak malu karena Anda paksa di depan umum.
Bersyukur karena masih ada yang peduli pada anak SuperParents. Setelah orang asing itu pergi, ajak anak SuperParents bicara. Katakan padanya, perilakunya tidak tepat, jelaskan juga alasannya.
SuperParents juga bisa katakan pada si kecil bahwa apa yang dikatakan orang asing tadi benar. Orang asing tadi berniat baik memberi tahu dia. Penjelasan SuperParents akan membuat anak tidak mudah menilai orang asing sebagai orang yang jahat.
SuperParents juga bisa belajar bahwa ia harus bersikap baik pada orang lain. Sebab ada orang lain yang akan sakit hati dengan perilakunya. SuperParents Anda akan belajar bagaimana cara bersosialisasi yang benar dari kasus ini.
Amsal 29:17
“Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.”
Dibalik kritikan orang asing itu, SuperParents sebagai orangtua juga belajar beberapa hal, yaitu:
Tak mudah lho memiliki kemampuan mendengarkan ini. Dari kemampuan ini juga, Anda bisa terasah menjadi pasangan dan orangtua yang hebat. Orangtua yang mau mendengarkan apa yang dikatakan dan dirasakan oleh pasangan dan anak.
Lewat mendengarkan juga, SuperParents mengetahui apa kekurangan-kekurangan Anda atau anggota keluarga Anda.
Pengkhotbah 7:5
“Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.”
Anda yang cepat merespon marah saat dikritik, umumnya tidak memiliki kemampuan problem solving yang baik. Menyelesaikan kritikan tajam dari orang asing bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah menanggapi kritikan dengan positif, lalu evaluasi.
Terkadang ada orang asing yang mengkritik dengan cara yang kurang pantas. Anggap saja mereka tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
So, Anda jangan ikut-ikutan orang tersebut. Hadapi dengan cool justru membuat orang tersebut bisa belajar bagaimana menghadapi situasi yang kurang menyenangkan. Lagi-lagi Anda bisa jadi orangtua panutan.
SuperParents, responlah kritikan dengan bijak. Kemudian segera cari solusi untuk mengantisipasi kritikan tersebut.
Sumber: theasianparent.com
Baca juga:
4 TIPS MENDISIPLINKAN ANAK TANPA HARUS MEMBENTAKNYA
JANGAN TINGGALKAN ANAK DI DALAM MOBIL ATAU HAL INI DAPAT MENIMPA MEREKA
INGIN MEMILIKI ANAK YANG SUKSES? SEBAIKNYA SUPERPARENT LAKUKAN INI
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
