Jone bertumbuh menjadi anak pemalu, pendiam, dan minder. Karakter ini terbentuk karena dia mengalami kejadiah hidup yang cukup berat sedari kecil. Jone berasal dari keluarga broken home, dan kini ia ikut tinggal dengan mamanya.
Saat empat tahun, Jone pernah mendapatkan kekerasan fisik dari anak pamannya (sepupu). Sepupunya sedang bermain Play Station waktu itu, dan Jone menonton disampingnya. Tak berapa lama kemudian, sepupunya pergi ke kamar mandi.
Saat kembali, ia kaget dan tidak terima mainannya dimainkan oleh Jone. Sontak sepupunya ini langsung menampar kuat pipi Jone. Jone pun berteriak histeris dan kesakitan. Saat itu, Jone hanya bisa menahan sakit sendirian karena papa mamanya tidak ada.
Baca juga : TUHAN MENGABULKAN DOAKU, MAMA KINI MAU BERIBADAH DI GEREJA
Waktu berlalu. Ternyata Jone punya masalah pendengaran. Mamanya tidak bisa membawa Jone berobat karena Jone sulit berbicara. Dia sulit menjelaskan sesuatu karena pemalu dan takut saat diajak berbicara dengan orang lain. Kalau dia berbicara dengan orang lain, bibirnya langsung gemetar. Hal ini membuat mamanya seringkali menjadi emosi dan memukulnya jika Jone tidak mendengar.
Mamanya juga gemas karena Jone sering tidak percaya diri sehingga tak jarang mencubit dan membentak, apalagi saat Jone punya tugas untuk mengirimkan video praktik dari sekolahnya. Mamanya juga kesal kalau Jone tidak hati-hati dalam menjaga adiknya, sedikit saja adiknya menangis, Jone akan langsung dimarahi.
Namun karakter Jone semakin membaik saat dia bersekolah minggu di GBI Rock Tuapejat, Mentawai. Minggu itu, Jone belajar dari kisah Daud Melawan Goliat dari kurikulum sekolah minggu Superbook di gerejanya. Jone melihat Daud yang seringkali terabaikan, bahkan banyak orang yang tidak percaya kalau dia mampu mengalahkan Goliat yang besar.
Baca juga : MUDAH PUTUS ASA, KARAKTER GILCRIST BERUBAH DAN BERHASIL JADI JUARA KELAS
Tapi Daud begitu percaya diri dan mengandalkan Tuhan, sehingga ia bisa mengalahkan Goliat hanya dengan ketapel. Dari sinilah Jone sadar bahwa Tuhan juga mengasihi dan melindunginya dimanapun ia berada. Jone pun berkomitmen untuk berubah.
Perlahan perubahan dirinya mulai terlihat oleh orang tua dan guru sekolah minggunya. Mamanya mulai melihat Jone yang rajin berdoa. Mamanya juga pernah melihat Jone menasihati adiknya agar jangan rewel dan menangis supaya mama tidak marah. Mama Jone terharu dan menangis karena melihat Jone semakin dewasa dan menjadi imam di tengah-tengah keluarganya, padahal orang tuanya sendiri merasa tidak bisa menjadi contoh yang baik untuk Jone.
Di sekolah minggu pun, Jone sudah berani memimpin doa dan mulai bisa berteman dan berkomunikasi dengan baik dengan teman-temannya. Puji Tuhan, kisah Alkitab ini mengubah Jone dengan sangat luar biasa.
Anda ingin semakin banyak anak yang memiliki karakter seperti Kristus dan jadi berkat untuk anak lainnya? Yuk terus dukung pelayanan kami dengan klik di bawah ini.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK