Marsel Maengkom ( 10 tahun ) tumbuh sebagai anak dengan tubuh tidak sempurna. Hal ini membuat dia menjadi seorang anak yang tidak percaya diri, pendiam, dan tidak memiliki banyak teman.

     Saat Marsel pertama kali datang di sekolah minggu GBI Reform Minahasa sekitar tiga bulan lalu, dia dikenal sebagai anak pendiam dan hanya mau bermain dengan adiknya  saja. Rasa tidak percaya diri membuat dia sangat jarang sekali bergaul dengan teman lainnya, ditambah  karena kerapkali teman-temannya  mengoloknya. Beberapa kali kak Feybe, guru sekolah minggu Marsel menghimbau agar teman-temannya  mau bermain bersama Marsel dan tidak mengolok- oloknya.

     Sekalipun merasa jengkel pada teman-teman yang mengoloknya Marsel memilih tetap diam. Ia hanya mencurahkan perasaannya pada kak Feybe. Hingga suatu hari Marsel belajar tentang kisah Daud si bocah pemberani. Sekalipun Daud masih kanak - kanak ia berani menghadapi  Goliath sang raksasa Filistin, karena Daud tahu ia punya Allah yang perkasa. Sejak itu Marsel mulai memberanikan diri untuk  bergaul dengan teman- temannya, sekalipun masih ada yang mengoloknya.  ia tidak memperdulikan hal itu karena Marsel tahu dibalik segala kekurangannya, dia punya Allah yang akan melengkapi keterbatasannya.

Pak Frangky Maengkom, ayah dari Marsel yang melihat perubahan pada putranya berkata, “Dia (Marsel) sekarang lebih berani dan percaya diri,” ungkapnya.  Sekarang Marsel sangat bersemangat datang ke sekolah minggu untuk terus belajar kisah-kisah Alkitab lewat Superbook. (Riris Pakpahan/RH)

Superbook Admin

Official Writer