TESTIMONY

Tue - Dec 15, 2020 / 1269 / SUPERSTORY

Berani Berkata Benar

Bullying atau perundungan sulit lepas dari pergaulan anak-anak. Zefanya Asyera Hutabarat (kelas 1 SD) pun merasakannya. Saat ia bersekolah, tiba-tiba sebuah buku besar melayang ke wajahnya dan membuat hidungnya berdarah. Ia dan teman-temannya segera mencari darimana buku itu berasal. Ternyata buku itu berasal dari salah satu teman laki-laki yang terkenal nakal di sekolahnya. Temannya itu malah menertawakan kejadian tersebut dan memarahi Zefanya.

Saat Zefanya pulang, sontak tantenya kaget melihat luka pada hidung Zefanya. “Kenapa hidungmu Zefanya?” Tanya tantenya. Zefanya langsung menceritakan kronologi kejadian itu dan berkata bahwa bukan ia yang salah. Zefanya saat ini tinggal bersama kakek dan neneknya karena kedua orang tuanya bekerja di luar kota.

Baca juga : ASISTEN CILIK GURU YANG MAU MERENDAHKAN HATI

Kejadian itu membuat tantenya menjadi cukup waswas. Akhirnya keesokan harinya, tantenya mengantarkan Zefanya ke sekolah untuk mengingatkan teman yang menakali Zefanya kemarin.Tapi anak tersebut malah tidak masuk sekolah.

Di kemudian hari, Zefanya kembali mendapatkan perlakuan buruk dari temannya tersebut. Zefanya disiram air saat berada di toilet sekolah. Temannya itu juga mengancamnya untuk tidak mengadukan perlakuannya pada guru. Zefanya yang sedih hanya bisa terdiam dan langsung pergi.

Kejadian yang tidak mengenakkan itu berlanjut pada saat jam istirahat sekolah. Saat teman-teman Zefanya keluar kelas untuk beristirahat, Zefanya melihat anak itu mengambil sesuatu dari dalam tas temannya.

Zefanya spontan langsung menegurnya, “Eh… Kok kamu mengambil itu! Itu namanya kamu mencuri!

Anak laki-laki itu menanggapinya, “Jangan bilang siapa-siapa. Kalau nanti kamu bilang ke orang lain, nggak akan ada yang mau temenan lagi sama kamu!”

Baca juga : KISAH MENARA BABEL MENGUBAHNYA JADI TAAT DAN RENDAH HATI

Sesampainya di rumah, Zefanya menceritakan apa yang sudah ia alami dan lihat di sekolah. Tantenya seketika itu juga mau menemui anak itu kembali, tapi lagi-lagi anak tersebut tidak masuk sekolah.

Hari Minggu, Zefanya bersama adiknya bersekolah minggu ke Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Pemenang, Deli Serdang. Saat itu Zefanya belajar dari kisah Yohanes Pembaptis, Sang Pembawa Pesan dari kurikulum Superbook. Seusai firman Tuhan disampaikan, guru sekolah minggu bertanya kepada anak-anak siapa yang tidak berani mengatakan hal yang benar? Zefanya langsung mengangkat tangannya.

“Kak, aku pernah melihat temanku mengambil barang teman yang lain tanpa ijin, tapi aku nggak kasih tahu guru atau teman-teman lainnya karena takut kak,” papar Zefanya kepada guru sekolah minggunya.

Saat itu guru sekolah minggunya mengingatkan Zefanya agar mau menegur dan membawa pesan yang baik seperti Yohanes Pembaptis. Keesokan harinya saat bersekolah, Zefanya yang diantar oleh tantenya bertemu dengan anak tersebut. Tantenya mengajak Zefanya dan anak itu mengobrol di ruang guru. Mendadak Zefanya berani menceritakan apa yang telah teman lakukan ini, mulai dari kenakalan yang dilakukan kepadanya ataupun temannya. Gurunya kemudian menindaklanjuti kejadian ini.

Sekarang Zefanya tidak takut lagi pada teman yang menjahilinya karena ia sudah berani mengatakan hal yang benar. Zefanya juga tidak mendendam kepada temannya itu, bahkan ia ingin bermain dengannya. Kakek dan nenek Zefanya sangat mengucap syukur atas keberanian dan perubahan pada Zefanya.

SUDIRMAN SIMANJUNTAK

Fasilitator Superbook - Deli Serdang
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK