ARTICLE

Thu - Jun 07, 2018 / 2912 / Parenting

Lebih Baik Menikahkan Anak Remaja Yang Sudah Mulai Pacaran. Benarkah?

SuperParents, pernahkah Anda sekedar guyon menjodoh-jodohkan anak Anda yang beranjak remaja dengan temannya atau anak dari sahabat karib Anda? Nah, berhati-hatilah dengan candaan yang seperti ini. Hal ini bisa mempengaruhi pola pikir anak. Anak akan berpikir bahwa mencintai lawan jenis di usia anak-anak adalah hal yang wajar. Mereka akan berpikir cinta itu sangat mudah.

 

Dari video tersebut di atas, kita bisa melihat pandangan lain yang mendasari pernikahan usia anak remaja. Menghindarkan anak-anak ini dari akibat pacaran yang tidak diinginkan.

Jika anak SuperParents yang beranjak remaja sudah mulai pacaran, menikahkan mereka bukanlah jalan keluar. Pernikahan bukanlah sebuah jalan pintas yang sempit seperti itu. Ini yang harus diperhatikan SuperParents.

Anak-anak seharusnya bereksplorasi dengan bakatnya, bukan bekerja mencari nafkah demi menghidupi ‘keluarga’ kecilnya. Dunianya harus lebih berkembang, wawasannya harus lebih luas. Ia harus meraih semua cita-cita yang diimpikannya.

Dari segi kesehatan, anak usia remaja belum siap menjadi orangtua. Perempuan usia belasan tahun yang hamil beresiko mengalami gangguan kesehatan alat reproduksi, keguguran, pendarahan, hingga kematian. Secara psikologis, mereka juga dianggap masih labil. Mereka belum siap beradaptasi dengan banyaknya perubahan yang dialami pasangan yang sudah menikah. Hal ini pun bisa mempengaruhi cara mengasuh anak-anak mereka kelak.

Sebagai orangtua Kristen, kita juga harus punya pandangan bahwa pernikahan dipertanggungjawabkan bukan hanya di hadapan manusia, melainkan juga di hadapan Allah. Dibutuhkan kedewasaan rohani yang benar-benar kuat untuk membangun rumah tangga.

Pernikahan membutuhkan tanggungjawab yang sangat besar. Orang dewasa yang menikah pun tetap mengalami masalah. Di dalam pernikahan, selalu ada tuntutan yang melebihi kemampuan kita. Buruknya, tingkatan emosi seseorang setara dengan usianya. Maka dari itu, remaja yang sudah menikah pun pasti masih memiliki rasa egois dan tanggungjawab yang kurang di dalam dirinya. Hal ini akan memicu perselisihan yang bisa menyebabkan perceraian.

Jika anak Anda mulai mengenal cinta, dampingi mereka dan beri perhatian khusus. Jangan mengekang atau melarang mereka mengenal cinta. Buat mereka terbuka kepada Anda dan merasa nyaman curhat dengan Anda. Dengan demikian Anda tetap bisa mengarahkan dan memberi tahu batas-batas pacaran yang harus mereka jaga. (CG)

Carryn Graciano

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK