ARTICLE

Tue - Aug 20, 2024 / 813 / Parenting

Waspadai Dampak Negatif Bagi Anak Yang Menjadi Saksi KDRT

Pertengkaran apalagi tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi antara orang tua yang disaksikan oleh anak bisa menimbulkan banyak dampak negatif pada psikologis dan emosional anak, dan dampaknya tidak hanya terjadi saat itu, tetapi bisa terbawa hingga mereka dewasa.

BACA JUGA8 Cara Membantu Memulihkan Trauma Anak yang Menjadi Saksi KDRT

Anak-anak adalah peniru yang ulung. Apa yang mereka lihat dan dengar di rumah, terutama dari orang tua mereka, menjadi cerminan bagaimana mereka memandang dunia dan diri mereka sendiri. Ketika mereka melihat atau mendengar kekerasan antara orang tua, baik secara fisik maupun verbal, hal ini dapat menciptakan luka yang mendalam di hati dan pikiran mereka, mereka merasa takut, bingung, bahkan menyalahkan diri sendiri. Perasaan-perasaan ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih besar seperti kecemasan, depresi, atau perilaku agresif.

Dampak Psikologis pada Anak

Anak yang menyaksikan KDRT sering kali merasa takut, cemas, dan tidak aman. Mereka mungkin merasa bingung karena melihat orang yang seharusnya saling mencintai justru saling menyakiti. Dalam jangka panjang, anak-anak ini dapat mengalami masalah dalam membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain karena hilangnya kepercayaan. Mereka juga bisa mengembangkan perilaku agresif atau menjadi sangat tertutup dan tidak percaya diri.

Selain itu, anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan KDRT berisiko lebih tinggi untuk mengalami depresi, kecemasan, serta masalah perilaku dan belajar. Mereka mungkin mengalami mimpi buruk, kesulitan tidur, dan mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Semua ini terjadi karena ketidakstabilan emosional yang mereka alami di rumah.

Sebagai orang tua, SuperParents harus menyadari bahwa setiap tindakan kita punya dampak besar pada perkembangan anak. KDRT bukan hanya masalah antara suami dan istri, tetapi juga masalah besar bagi anak-anak yang terlibat, meskipun mereka hanya sebagai saksi. Apa yang SuperParents tunjukkan kepada anak-anak akan menjadi kenangan yang melekat pada mereka, baik itu kenangan indah atau traumatis. Itulah mengapa sangat penting untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam bersikap, terutama di hadapan anak-anak. Tuhan mengajarkan kita untuk mencintai dan menghormati satu sama lain, bukan untuk saling menyakiti.

BACA JUGA9 Cara Dampingi Anak Yang Jadi Korban Kekerasan Seksual

Efesus 6:4 'Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.' Meski dalam konteks ini yang disebutkan adalah bapa-bapa namun ayat ini juga ditujukan kepada SuperMom. Ayat ini mengingatkan kita bahwa sebagai orang tua, SuperParents harus membangun suasana rumah yang penuh dengan kasih sayang dan saling menghormati bukan dengan kekerasan. Dengan memberikan teladan yang baik, SuperParents dapat menciptakan memori yang positif bagi anak-anak, yang akan mendukung tumbuh kembang mereka secara maksimal.

Setiap tindakan yang SuperParents lakukan di depan anak-anak akan membentuk cara mereka memandang dunia. Jika mereka menyaksikan kekerasan dan pertengkaran, mereka akan belajar bahwa hal itu adalah bagian dari kehidupan yang normal. Sebaliknya, jika mereka melihat kasih sayang, rasa hormat, dan pengampunan, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, penuh kasih, dan bijaksana.

Penting bagi SuperParents untuk membangun hubungan yang harmonis dengan pasangan. Pertengkaran dan perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam rumah tangga, tetapi jangan biarkan hal itu berkembang menjadi kekerasan. Cari solusi dengan bijak dan tenang, tanpa melibatkan kekerasan. Anak-anak membutuhkan lingkungan yang aman dan penuh kasih untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

BACA JUGAKenali 6 Tanda Anak Alami Kekerasan Seksual

Anak-anak adalah anugerah dari Tuhan yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Dengan memberi mereka teladan yang baik, SuperParents membantu membentuk masa depan yang lebih cerah bagi mereka. SuperParents dipanggil untuk mencintai, melindungi, dan mendidik anak-anak dalam kasih Tuhan. Dengan demikian, SuperParents tidak hanya memberikan mereka masa kecil yang bahagia, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pribadi yang kuat dan bijak di masa depan.

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK