Halo SuperParents!
Sebagai orang tua, kita ingin anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang patuh dan disiplin. Namun, tak jarang kita terjebak dalam pola asuh dengan ancaman untuk mencapai tujuan tersebut. Ancaman, meskipun efektif dalam jangka pendek, dapat meninggalkan dampak negatif pada anak, seperti rasa takut, cemas, dan kebencian.
Mari kita ubah pola asuh dengan menerapkan tips berikut untuk mendidik anak patuh tanpa ancaman:
1. Berikan Pilihan yang mudah dipahami:
Contoh:
Ancaman: 'Kalau kamu nggak matiin TV dan kerjain PR sekarang, nggak boleh nonton TV seharian!'
Pendekatan Baru: 'Kakak, sudah mau jam 7 nih. Mama sudah siapkan camilan buat sambil ngerjain PR. Mau kerjain PR sambil cemilan atau mau lanjut nonton sampai jam 8 dulu?'
2. Tetapkan batasan yang jelas dan tegas:
Contoh:
Ancaman: 'Kalau nggak berhenti ngerengek, Mama tinggalin di sini!'
Pendekatan Baru: 'Kakak, kita sudah sepakat nggak beli permen hari ini. Kita mau beli buah sebagai camilan di rumah, ingat? Kalau kamu tetap nangis, kita nggak bisa belanja bareng lagi. Mau tetap nangis atau mau jalan sama Mama ke tempat buah?'
3. Buat aturan yang jelas dan konsisten:
Contoh:
Aturan: 'Sebelum main gadget, harus selesai mengerjakan tugas sekolah.'
Konsekuensi: 'Jika lupa mengerjakan tugas dan langsung main gadget, waktu bermain gadget akan dikurangi 30 menit.'
Pastikan usia anak Anda ketika memilih contoh situasi. Anda dapat menyesuaikannya agar lebih relevan dengan usia dan rutinitas anak Anda. Fokus pada penjelasan yang positif dan membangun. Hindari kalimat yang membuat anak merasa bersalah atau dikecualikan. Tetap bersikap tenang dan bersabar saat anak menunjukkan perilaku yang menantang. Ucapkan pujian dan apresiasi saat anak patuh dan bertanggung jawab.
'Hai orang tua, janganlah kamu membangkitkan amarah anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam pengajaran dan nasehat Tuhan.' (Efesus 6:4)
Dengan pendekatan yang positif dan konsisten, Anda dapat membangun hubungan yang harmonis dengan anak tanpa harus menggunakan ancaman. Semoga bermanfaat!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK