Jika kita hidup di bumi ini, kita pasti akan mengalami satu hal ini, yaitu kejahatan. Kita harus mengantisipasinya dan bersiap untuk bereaksi. Lalu sebagai orang Kristen, bagaimana kita harus menanggapi kejahatan?
Roma 12:9 mengajarkan kasih sejati dan membenci kejahatan. Budaya kita sering mengubah kejahatan menjadi hiburan, membuat kita kurang sensitif terhadapnya. Kita harus belajar mengenali dan membenci kejahatan.
Matius 6:13 adalah contoh yang bagus tentang berdoa memohon keselamatan. “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskan kami dari kejahatan.” Kesombongan kita sering kali menipu kita dengan berpikir bahwa kita bisa mengatasi kejahatan sendirian. Kita tidak bisa, dan jika kita mencobanya kita akan gagal. Kita harus berdoa kepada Tuhan dan memohon pembebasan.
Efesus 5:11 berkata, “Jangan ambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak membuahkan hasil, tetapi singkapkanlah perbuatan itu.” Budaya kita saat ini adalah budaya yang mengajarkan toleransi penuh. Kita diharapkan menerima dan menoleransi setiap dan semua perilaku, meskipun perilaku tersebut secara langsung melanggar Firman Tuhan. Meskipun kita diharapkan, sebagai orang Kristen, untuk menanggapi dosa dengan tingkat kasih karunia dan kasih tertentu, kejahatan tidak boleh ditoleransi dalam keadaan apa pun. Kita harus berani mengungkapnya dan tidak boleh ambil bagian di dalamnya.
Yesus harus selalu menjadi teladan utama kita dalam menjalani hidup. Dalam Matius 4:1-11 dan Lukas 4:1-14 kita diberikan contoh yang luar biasa tentang Yesus dalam menanggapi kejahatan. Dalam ayat ini kita membaca tentang Yesus yang dicobai Setan di padang gurun. Bayangkan berhadapan langsung dengan Setan, pembuat kejahatan. Bagaimana tanggapan Yesus? Dia mengutip Kitab Suci. Yesus menunjukkan kepada kita pentingnya mengetahui Firman Tuhan dan mampu menyampaikan kebenaran dalam menghadapi kejahatan!
Roma 12:17-21 mengajarkan untuk tidak balas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan. Ini mengingatkan kita untuk hidup dalam perdamaian, tidak membalas dendam, dan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK