ARTICLE

Wed - Sep 30, 2020 / 1446 / Parenting

Kiat Agar Anak Pemalu Berubah Menjadi Percaya Diri dan Berani

Mau apa-apa anak bertanya, seakan meminta ijin orang tuanya. Padahal pada umur tersebut, seharusnya anak sudah mampu menentukan atau mengambil keputusan. Anak seperti punya kepercayaan diri yang kurang dan takut melakukan apapun. Duh, bagaimana cara mengatasinya agar mereka jadi berani dan percaya diri ya?

Ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh beberapa orang tua masa kini. Di zaman yang serba bergerak cepat, apalagi kurikulum di sekolah yang menuntut keaktifan anak dalam proses belajar mengajar membuat orang tua semakin tertekan. Apalagi yang memiliki anak pemalu, kurang percaya diri, dan takut. Lalu bagaimana anak bisa sukses menghadapi tantangan kalau dia sudah takut sejak kecil?

Baca juga : 4 CARA MEMPERKENALKAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN KEPADA ANAK MELALUI KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Sebenarnya setiap anak memiliki tempramen dan bawaan sejak lahir. Ada yang anaknya penuh inisiatif dan suka menghadapi tantangan, ada yang pasif dan berhati-hati. Oleh karena itu, metode pengasuhan kita sebaiknya disesuaikan dengan karakter anak masing-masing. Caranya untuk mengembangkan kepercayaan diri anak bisa dengan :

  1. Melatih anak mencapai target yang mudah dicapainya

Semakin sensitif sifat anak, maka semakin baik kemampuannya memahami suasana hati seseorang, jadi tidak mudah memberikan tantangan padanya. Ia mungkin jadi takut tidak mencapai ekspektasi Superparents. Jadi buatlah suasana menjadi nyaman baginya sambil terus memotivasi anak untuk mencapai target atau tujuannya. Semakin sering anak merasakan keberhasilan, maka semakin mudah Superparents memberikan batu loncatan agar ia tertantang untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Secara alamiah pun keberaniannya akan bertumbuh.

 

  1. Perilaku atau sifat anak bisa berubah kok

Jika anak yang pemalu dan penakut tidak dilatih untuk tidak mudah menyerah, maka ini akan menjadi suatu kebiasaan buruk. Perilaku bukan kepribadian, jadi bisa berubah. Oleh karena itu, arahkan anak untuk memiliki perilaku yang positif ya.

 Baca juga : 5 KARAKTER GENERASI Z DAN ALPHA YANG PERLU KITA KETAHUI

  1. Masa untuk belajar keterampilan sosial

Semakin ia dewasa, semakin banyak ia bertemu beragam orang sehingga ia akan belajar bergaul dengan orang lain juga. Kalau anak terbiasa menghindar dari kehidupan sosialnya, maka ia akan kehilangan kesempatan belajar mencari solusi, menenangkan perasaan dirinya, bertanya kepada orang lain, dan cara bergaul lainnya. Biarkan mereka menemukan caranya sendiri dan kita sebagai orang tua harus terus memotivasinya agar mereka berani atau tertantang.

Sebenarnya banyak kesempatan bagi anak untuk bersenang-senang dalam belajar menjadi berani dan percaya diri. Sekarang tinggal Superparents apakah memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar atau justru menghambatnya. Manfaatkan kelebihan anak sensitif yang memiliki daya konsentrasi tinggi, dan daya observasi yang kuat. Inilah waktu yang tepat untuk memberikan semangat kepada mereka agar belajar lebih banyak dan bertumbuh lewat pengalamannya.

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK