Kita tentu sering mendengar kalimat yang hampir benar, tapi agak sedikit melenceng, kan? Misalnya, ada orang yang bilang, 'Tuhan itu baik, tapi Dia pasti tidak mau mengampuni dosa seperti yang dia lakuin itu.' Atau, 'Iman itu penting, kita gak bisa mengandalkan orang lain jadi kita tetap harus bergantung pada kekuatan kita sendiri juga.'
Kalimat-kalimat seperti itu terdengar nyaris benar, tapi sebenarnya sedikit melenceng dari kebenaran firman Tuhan. Dan itu persis seperti yang dilakukan iblis di Taman Eden.
Dalam Kejadian 3:1, iblis berkata kepada Hawa, 'Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?'
Padahal, Tuhan tidak pernah melarang mereka makan dari semua pohon. Hanya satu pohon yang dilarang. Tapi iblis sengaja memelintir firman Tuhan sedikit saja—agar Hawa mulai ragu: 'Benarkah Tuhan begitu ketat? Apa Tuhan tidak terlalu baik?' Dan itu berhasil. Hawa terpancing, lalu jatuh.
Hari ini, kita hidup di dunia yang penuh informasi. Tiap hari kita lihat postingan, reels, TikTok, quotes motivasi, bahkan konten rohani yang dibungkus dengan kata-kata manis. Tapi sayangnya, nggak semua membawa kita pada kebenaran sejati. Beberapa justru menyelipkan nilai yang bertentangan dengan Firman Tuhan, tapi kita sering tidak sadar karena tampaknya “positif” atau “modern”.
Contohnya? Kalimat seperti:
“Ikuti saja kata hatimu.”
“Yang penting kamu bahagia.”
“Semua agama mengajarkan kebaikan, jadi sama saja.”
Keliatannya bagus, ya? Tapi kalau kita dalami, banyak yang bertentangan dengan dasar kebenaran Alkitab. Firman Tuhan jelas berkata bahwa hati manusia itu licik dan menyesatkan (Yeremia 17:9), dan bahwa hanya Yesus jalan satu-satunya (Yohanes 14:6).
BACA JUGA: Tuhan Takkan Melupakan
SuperParents, ini peringatan untuk kita semua. Jangan sampai karena ingin diterima dunia, kita ikut arus. Jangan karena “cuma beda sedikit”, kita biarkan anak-anak kita terpapar nilai-nilai yang membelokkan mereka dari kebenaran.
Yuk, mulai hari ini kita lebih peka dan waspada. Ukur segala sesuatu dengan Firman Tuhan. Ajak anak-anak juga untuk belajar membedakan mana yang benar dan salah, bukan berdasarkan kata orang, tapi berdasarkan apa yang Tuhan katakan.
Ingat, iblis tidak datang dengan tanduk dan bau belerang atau bau busuk lainnya. Ia datang dengan wajah manis, logika yang seolah masuk akal, dan kata-kata yang membuai. Tapi ujungnya? Jauh dari Tuhan.
Kenali Firman Tuhan dengan Baik
Iblis tidak bisa menipu orang yang benar-benar tahu kebenaran. Jika kita rajin baca Alkitab, kita akan langsung tahu ketika ada yang 'tidak pas'.
Jangan Asal Percaya dengan Apa yang Terdengar 'Positif'
Banyak konten motivasi, podcast, atau bahkan kotbah yang terdengar inspiratif, tapi kalau diteliti, tidak sesuai dengan Alkitab. Ujilah segala sesuatu! (1 Tesalonika 5:21)
Dengarkan Suara Hati yang Diurapi Tuhan
Jika ada ajaran yang membuatmu ragu, bertanya, atau merasa tidak damai, mungkin Roh Kudus sedang memperingatkanmu.
Iblis tidak perlu membuat kita membenci Tuhan sekaligus. Cukup sedikit keraguan, sedikit kompromi, atau sedikit pembenaran dosa—lambat laun, kita bisa tersesat tanpa sadar.
Tapi ada kabar baik: Kebenaran Tuhan tidak pernah setengah-setengah. Jika kita berpegang pada-Nya, Dia akan memimpin kita pada jalan yang pasti.
Mari jadi orang tua yang peka dan teguh dalam kebenaran. Karena ketika kita berdiri di atas Firman-Nya, kita tidak mudah goyah—dan anak-anak kita pun akan belajar hal yang sama dari hidup kita.
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK