Tue - Jun 10, 2025 / 72 / Daily Devotional

Taat Itu Tak Perlu Logika

Ayat Renungan: 'Pergilah mandi dalam sungai Yordan tujuh kali, maka tubuhmu akan pulih kembali.' — 2 Raja-raja 5:10

SuperParents, adakalanya Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu yang nggak masuk akal. Sama seperti Naaman, panglima perang yang hebat, yang datang jauh-jauh ke Israel dengan harapan disembuhkan dari sakit kusta. Tapi saat bertemu dengan nabi Elisa, ia justru hanya diberi pesan singkat: “Mandi di Sungai Yordan tujuh kali.” Tanpa upacara, tanpa doa yang panjang, tanpa sentuhan. Hanya... mandi.

Logikanya? Tidak ada.

Naaman hampir saja pulang dalam kemarahan karena merasa perintah itu terlalu sederhana, terlalu biasa, dan tidak sesuai ekspektasinya. Tapi saat ia memutuskan untuk taat, hasilnya luar biasa: tubuhnya pulih, dan hatinya juga mengalami pertobatan.

BACA JUGA: Tuhan Bekerja Lewat Cara yang Tidak Terduga

Ketaatan seringkali menuntut kita untuk percaya, bukan mengerti.
Sebagai orang tua, kita juga dihadapkan pada banyak perintah Tuhan yang terkadang terasa gak logis. Misalnya:

Mengampuni orang yang menyakiti kita, padahal hati kita belum sembuh.
Meminta maaf lebih dulu, walaupun bukan kita yang salah.
Menahan amarah ketika anak berbuat salah, dan memilih untuk mendidik dengan kasih, bukan emosi.
Menahan diri untuk tidak bergosip dengan teman yang sudah memulai pembicaraan untuk ngomongin orang lain dan memilih mengalihkan topik.

Semuanya nggak mudah buat dilakukan. Tapi itulah bentuk nyata dari ketaatan. Dan di situlah kuasa Tuhan bekerja—bukan saat kita paham semuanya dan masuk logika kita, tapi saat kita memilih percaya dan melangkah dalam ketaatan.

Taat bukan soal merasa nyaman, tapi soal percaya pada Pribadi yang memerintahkan.
Naaman bisa saja menolak dan tetap hidup dalam sakitnya. Tapi ketaatannya membuka pintu mujizat. Bayangkan apa yang bisa terjadi dalam hidup dan keluarga kita jika kita mulai melatih ketaatan, bahkan untuk hal-hal kecil!

Ikuti Doa berikut:

Tuhan, ajar aku untuk taat, meskipun aku tidak selalu mengerti. Kuatkan aku untuk melangkah dalam iman, percaya bahwa kehendak-Mu selalu yang terbaik. Aku mau mempercayai-Mu lebih dari perasaanku sendiri. Amin.

Download PDF