Kisah Samuel sering kali kita dengar sebagai cerita tentang seorang anak yang dipanggil Tuhan dan tumbuh menjadi nabi besar Israel. Namun, ada banyak pelajaran berharga tentang bakat dan panggilan yang bisa kita gali dari kisah ini untuk dibagikan kepada anak-anak.
Sejak kecil, Samuel sudah dipersiapkan untuk melayani Tuhan. Ibunya, Hana, setelah berdoa dengan tekun dan mendapat Samuel sebagai jawaban doanya, mempersembahkan Samuel kepada Tuhan untuk melayani di Bait Allah. Ini menunjukkan bahwa bakat dan panggilan seseorang sering kali sudah ada sejak dini, dan dengan bimbingan yang tepat, bakat tersebut bisa berkembang dengan baik.
Salah satu momen penting dalam kehidupan Samuel adalah ketika ia mendengar panggilan Tuhan untuk pertama kalinya. Meskipun awalnya ia tidak menyadari bahwa itu adalah suara Tuhan, dengan bimbingan Imam Eli, Samuel akhirnya menjawab panggilan tersebut. Ini mengajarkan kita bahwa dalam mengembangkan bakat, penting untuk mendengar dan taat pada panggilan Tuhan. Kadang kita perlu bantuan orang lain untuk memahami panggilan kita.
BACA JUGA: Merenungkan Kisah Samuel: Menemukan Panggilan Tuhan di Tengah Kebingungan
Setelah menerima panggilan Tuhan, Samuel tidak langsung menjadi pemimpin besar. Ia melewati proses pembelajaran dan pelayanan di bawah bimbingan Eli. Ini menunjukkan bahwa pengembangan bakat memerlukan kesabaran dan ketekunan. Samuel tidak hanya mendengar Tuhan sekali, tetapi ia terus menerus melayani dan belajar untuk menjadi nabi yang diandalkan oleh bangsa Israel.
Seperti seorang pemahat yang mengasah batu selama bertahun-tahun sebelum menjadi patung yang indah, bakat kita juga memerlukan waktu dan usaha untuk berkembang menjadi sesuatu yang berharga.
Samuel tidak menyimpan bakatnya untuk diri sendiri. Ia menggunakan kemampuannya untuk melayani Tuhan dan memimpin bangsa Israel. Dalam setiap keputusan dan tindakannya, Samuel selalu mengutamakan kehendak Tuhan. Ini mengajarkan kita bahwa bakat yang diberikan Tuhan seharusnya digunakan untuk melayani Tuhan dan membantu orang lain.
Kisah Samuel mengajarkan kita bahwa bakat adalah anugerah dari Tuhan yang perlu dikenali, dikembangkan, dan digunakan dengan penuh tanggung jawab. Sebagai orang tua, SuperParents mempunyai peran penting untuk membantu anak-anak kita mengenali bakat mereka sejak dini, seperti Hana yang mempersembahkan Samuel kepada Tuhan. SuperParents juga harus membimbing mereka dalam mengembangkan bakat dengan sabar dan tekun, serta mengajarkan mereka untuk menggunakan bakat tersebut untuk melayani Tuhan dan sesama.
BACA JUGA: Renungan: Kisah Samuel Menggunakan dan Mengembangkan Bakatnya
Mari SuperParents, sebagai orang tua selalu mendukung anak-anak kita dalam menggali dan mengembangkan bakat mereka. Dorong mereka untuk selalu mendengarkan panggilan Tuhan dan menggunakan bakat mereka untuk hal-hal yang baik. Dengan begitu, kita tidak hanya membantu mereka menjadi pribadi yang unggul, tetapi juga menjadikan mereka alat Tuhan yang bermanfaat bagi sesama. Tuhan memberkati!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK