Superparents mungkin sudah dengar soal kasus yang menyerang anak-anak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sebanyak lebih dari 30 anak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah harus menjalani perawatan di bangsal kejiwaan karena kecanduan games dan konten porno.
Kepala Sentra Margo Laras Pati, Jiwaningsih menyampaikan bahwa jumlah ini merupakan total dari keseluruhan mulai dari tahun 2019. Anak-anak ini berasal dari berbagai kalangan usia mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA. Namun dari keseluruhan kasus kecanduan games ini, seorang remaja putri mengalami kecanduan pornografi. Setelah ditelusuri rupanya penyebab utama dari kecanduan ini adalah penggunaan gadget yang tidak terkontrol.
Sebagai informasi, Superparents perlu tahu tanda-tanda dari kecanduan games dan pornografi ini meliputi:
Tentu saja Superparents tidak menginginkan hal ini terjadi kepada buah hati kita bukan? Meskipun kita tak memungkiri kalau penggunaan gadget tak bisa lepas dari kehidupan kita saat ini. Tapi bukan berarti Superparents membiarkan anak mengakses gadget atau ponsel sepanjang hari.
Untuk menghindarkan anak dari bahaya kecanduan games dan pornography dibutuhkan edukasi yang tepat kepada orang tua. Salah satunya akan pentingnya pembatasan dan pengawasan terhadap anak.
Superparents pasti sudah menganggap lazim menyaksikan anak 2 tahun memegang ponsel dan menghabiskan waktu bermain games atau mengakses ponsel selama berjam-jam. Mirisnya, dari laporan The Daily Mail mengungkapkan bahwa 70% balita sudah menguasai penggunaan gadget di usia Sekolah Dasar (SD). Terlepas dari manfaat baiknya yaitu digunakan untuk belajar dan mencari hiburan.
Tapi Superparents perlu memahami bahaya besar penggunaan gadget bagi anak diantaranya:
- Menyebabkan keterlambatan bicara atau bahasa
- Menyebabkan gangguan perhatian atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
- Mengalami penurunan motivasi dan prestasi belajar
- Meningkatkan kecemasan, depresi di masa kanak-kanak
- Mengalami kemunduran karakter
- Menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti sakit mata dan kelebihan berat badan
Walaupun penggunaan gadget terasa mustahil dipisahkan dari anak, tapi Superparents bisa melindungi anak dengan berbagai cara diantaranya:
Buat kesepakatan orang tua dan anak berapa jam maksimal dia bisa memakai gadget per hari.
Superparents perlu aktif dan mendorong anak keluar dari rumah. Jadi perlu untuk membuat jadwal jalan bersama seperti olahraga atau jalan-jalan keluar. Sehingga anak bisa mengurangi waktu ketergantungan dengan gadget.
Kenali potensi anak lebih dulu, lalu dorong mereka untuk mengembangkan diri dengan mengikuti kelas tambahan seperti kelas melukis, kelas basket, kelas bernyanyi, kelas bela diri dan kelas bermusik. Buat anak benar-benar bisa menikmati hal itu.
Jadikan anak sebagai prioritas dalam hidup, bukan pekerjaan. Jadi ambil waktu untuk bermain dan bercengkrama dengan anak. Seperti bermain sepak bola, menggambar, mewarnai, tebak tebakan, karaoke dan sebagainya. Hal ini akan membuatnya merasa tidak sendiri dan kesepian.
Di masa ini, ada banyak bahaya yang mengancam anak. Akses bebas terhadap ponsel, bisa menjerumuskan anak kepada kecanduan games dan pornografi. Paparan informasi dan gambar-gambar tanpa disertai nilai-nilai moral dan spiritual bisa sangat menyesatkan anak-anak dan remaja kita. Karena itulah Superparents perlu menjadi orang pertama yang membatasi dan mengawasi bahkan mengajarkan tentang pendidikan seks kepada anak-anak kita.
Untuk itulah penting melibatkan anak di Sekolah Minggu maupun kelas belajar setiap hari. Ini bisa menjadi wadah bagi anak untuk dimuridkan, dibentuk dan diajarkan tentang berbagai informasi yang berguna untuk membentuk karakter, perilaku dan kerohaniannya. Sehingga saat anak bertumbuh secara rohani, dia bisa mengontrol diri dari berbagai paparan yang buruk.
Karena itulah CBN hadir membantu Superparents untuk memuridkan anak melalui Sekolah Minggu Superbook dan kelas belajar Sanggar Belajar Anak School of Life di gereja-gereja lokal di Indonesia.
Mari Superparents bersama kita melindungi anak dari ilah-ilah yang berusaha merusak masa depan generasi kita. Dan membentuk mereka menjadi seperti yang disampaikan dalam Mazmur 127: 4, “Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.”
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK