Kalau dengar kata “pelayanan,” sering kali yang terlintas di pikiran kita adalah kegiatan di gereja—jadi singer, usher, guru sekolah minggu, atau pendoa. Tapi sebenarnya, pelayanan bukan cuma soal aktivitas di balik mimbar atau tembok gereja.
Yesus berkata, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45)
Yesus—Tuhan dan Raja kita—justru turun ke dunia untuk melayani, bukan dilayani. Ia hadir buat mereka yang dianggap rendah. Ia tidak memilih-milih siapa yang layak dibantu. Dan yang paling luar biasa, Yesus melayani bukan hanya saat di bait Allah tapi dalam kesehariannya. Di jalan, di rumah, di perahu, bahkan di saat Ia sedang lelah.
Ini yang sering kita lupakan: pelayanan sejati bukan soal di mana, tapi soal bagaimana kita memperlakukan orang lain setiap hari. Misalnya:
Saat kita sabar menjawab pertanyaan anak yang kritis—itu pelayanan.
Saat kita membantu teman kerja tanpa pamrih—itu pelayanan.
Saat kita memilih untuk tetap baik meski diperlakukan tidak adil—itu pelayanan.
Bahkan saat kita menyapa orang dengan tulus atau mendengarkan curhatan teman—itu pun bentuk pelayanan yang berarti.
BACA JUGA: Mengampuni Sebelum Diminta: Menghidupi Teladan Yesus yang Membasuh Kaki Yudas
Pelayanan sejati tidak selalu besar, tidak selalu berada di atas 'panggung' atau dilihat, dan tidak selalu dihargai oleh manusia. Tapi Tuhan melihat semuanya dan Ia memperhitungkannya.
Melayani itu bukan karena kita hebat, tapi karena kita mengasihi. Dan kasih yang sejati tidak memandang status, posisi, atau tempat. Ia mengalir dari hati yang mau memberi, walau tak mendapat balasan, apresiasi atau ucapan terima kasih.
Refleksi:
Sudahkah kita hidup sebagai pribadi yang melayani di manapun berada?
Karena hidup yang mau melayani adalah hidup yang mencerminkan Yesus—dan itulah hidup yang berdampak.
'Lakukanlah pekerjaanmu dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.' (Kolose 3:23)
Doa:
'Tuhan, buka mataku untuk melihat kesempatan melayani di sekitarku hari ini. Ajari aku untuk tidak mencari pengakuan, tapi melakukan segala sesuatu dengan tulus seperti untuk-Mu. Amin.'
Download PDF
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK