Apa bayanganmu saat kamu berumur 23 tahun? Mendapatkan pekerjaan yang bagus? Sukses berbisnis? Lulus kuliah dengan predikat cum laude? Maggie Doyne tidak pernah menyangka dirinya akan melakukan hal yang luar biasa diluar keinginan dan bayangan masa mudanya ketika berumur 23 tahun. Tapi apa yang ia lakukan benar-benar luar biasa dan bisa menginspirasi kita semua.
Kadang cita-cita kita tidak sejalan dengan kehendak Tuhan ya. Kita ingin berjalan lurus, namun Tuhan punya jalan berliku yang sebenarnya lebih baik untuk kita. Seperti yang dialami oleh Maggie, gadis dari New Jersey yang memutuskan di umur 18 tahun untuk mencari jati dirinya dengan berkeliling dunia. Sebelumnya ia berlum pernah berpergian sendiri dan meninggalkan negaranya. Mendadak dunianya terbuka. Ia sadar banyak hal yang bisa dipelajari dan digali diluar tembok sekolah.
Baca juga : KEPUTUSANNYA BERTAHAN HIDUP DAN MENGIKUT TUHAN ADALAH YANG TERBAIK
Suatu hari ia bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Lacora. Tugasnya setiap hari menjadi tukang pikul dari terminal bus sampai ke desa, bolak-balik setiap hari. Lacora mendapatkan 2 dolar setiap harinya untuk memberi makan keluarganya. Inilah kehidupan anak yatim piatu di Nepal. Kenyataan ini membuat Maggie seakan melihat dirinya dalam anak itu. Ia merasa hancur. Ia berpikir, “Apa yang sudah kita lakukan ketika melihat ada anak yang hidup dengan cara seperti ini?”
Maggie semakin dicelikkan bahwa ada 80 juta anak di dunia yang hidup seperti Lacora. Lalu Maggie kembali bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Hema. Setiap ia bertemu dengan Hema, anak ini selalu tersenyum dengan matanya yang besar dan bersinar menyapanya. Maggie kemudian berpikir bagaimana kalau ia memulainya dari Hema dulu.
Akhirnya ia memulai dari support pendidikan Hema terlebih dulu. Ia menaruhnya di sekolah, mengikuti perkembangannya, tapi Maggie tetap merasa hal ini belum cukup. Masih banyak anak yang tidak mempunyai rumah, keluarga, dan mereka yatim piatu. Suatu hari ia mempunyai ide. Ia menemukan sebidang tanah seharga 5000 dolar, ia punya keinginan untuk membangun rumah, sekolah, dan penampungan bagi anak-anak yatim piatu.
Baca juga: KEREN! SUPERBOOK MENJADI SOROTAN DI FESTIVAL PENGINJILAN TERBESAR DI JEPANG
Maggie menghubungi keluarganya dan segera meminta mereka untuk mengirimkan tabungannya selama ini yang berjumlah 5000 dolar itu. Maggie telah mengumpulkan itu sejak ia masih anak-anak sampai remaja, saat ia menjadi babysitter. Dengan uang tersebut, akhirnya ia membeli tanah dan properti di Nepal. Ia juga mendapat donasi dari lokal dan luar negeri untuk membangun rumah bagi 30 anak yatim piatu di Nepal.
Menurutnya, dunia akan berubah ketika anak-anak dan perempuan teredukasi dengan baik. Mereka akan mempunyai sedikit anak, keluarga yang lebih baik, mampu memberi pendidikan yang baik untuk anaknya, komunitas dan desa berubah. Hal ini membuatnya ketagihan, mulai dari berkembang menjadi 10 anak. Ia ingin ketika pergi ke sudut daerah tidak akan melihat lagi anak yang bekerja menghancurkan batu. Itulah impiannya. Kita semua punya kemampuan untuk melakukan hal itu. Untuk melakukan perubahan.
Untuk mengubah dunia, kita memang tidak perlu seperti Maggie, pergi keliling dunia dan membuat rumah yatim piatu bagi anak-anak di Nepal. Kamu bisa mulai bergerak untuk negerimu sendiri. Membantu anak-anak diseluruh Indonesia agar mempunyai karakter yang baik, mengenal Tuhan, dan berdampak bagi lingkungannya.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
