ARTICLE

Fri - Mar 23, 2018 / 4276 /

Mengajarkan Anak untuk Tidak Memendam Amarah dengan Peragaan “Bom Plastik”

Apa yang terjadi kalau anak memendam amarahnya ya? Mungkin akan sama kasusnya dengan orang dewasa malahan mungkin saat mereka dewasa hasilnya bisa lebih buruk. Mereka sudah terlalu lama memendam, bisa “meledak” saat dewasa dan ini sangat tidak baik.

Penting bagi anak sedari dini mengenal bagaimana menuntaskan amarahnya, agar kedepannya mereka tidak menyimpan kepahitan dan berujung pada dendam. Wah mengerikan ya. Ini merupakan salah satu tanggung jawab guru sekolah minggu (GSM) dalam menyampaikan firman Tuhan yang bisa meredam amarah mereka.

Daripada kakak pusing-pusing, Superbook mau membantu kakak untuk membawakan firman melalui peragaan “bom plastik”. Wuih mendengar namanya saja sudah mengerikan ya. Tenang kak, peragaan ini aman kok dan tidak akan melukai siapapun. Namun sebelum lebih jauh menjelaskan, kakak siapkan dulu bahannya, seperti:

1 Kantung plastik dengan kunci (zipper bag) ukuran sedang.

Sumber: waterloowellingtonblogs.org

 

4 Sendok baking soda (soda kue).

Sumber: eatthismuch.com

 

½ Gelas Air Cuka.

Sumber: richkahn.org

 

1 Wadah transparan yang cukup besar untuk menampung ledakan plastik.

Sumber: jx-ing.com

 

1 Lembar tissue makan.

Sumber: ikea.cn

 

1 Handuk.


 

Sumber: jakartanotebook.com 

 

Persiapannya:

Mintalah anak membaca bersama Efesus 4: 17 – 27 & 31 – 32. Dalam ayat itu dijelaskan ajakan kepada kita semua untuk meninggalkan manusia kita yang lama dan mengenakan “manusia yang baru”. Jelaskan kepada anak bahwa sebagai manusia kadang dengan mudah kita dikuasai hawa nafsu dan kedagingan kita.

Berikan contoh hawa nafsu dan kedagingannya, seperti: ngambek sama orang tua, membantah orang tua, tidak nurut, mencuri, menyontek, nakalin adik, nakalin teman, dan masih banyak lagi. Nah selain firman ini mengajak anak untuk menanggalkan segala perbuatan itu, poin yang tidak kalah pentingnya juga adalah tentang amarah.

Ajarkan kepada anak-anak agar saat mereka marah, janganlah mereka sampai berbuat dosa. Dosa seperti apa sih? Ya ngambek (memendam amarah), dendam, melampiaskan amarah ke adik atau kakak, dan masih banyak lagi. Kenapa sih nggak boleh buat dosa? Mulai dari sinilah kakak memulai peragaannya.

 

Cara Membahas:

Sumber: scinight.weebly.com

Siapkan handuk untuk menjadi alas, dan taruh wadah transparan di atasnya. Ajak salah satu anak membantu kakak di depan kelas. Berikan kepada anak tersebut zipper bag atau kantung plastik yang bisa dikunci. Jelaskan kalau plastik itu adalah kita. Tuang air cuka kedalam zipper bag kemudian beritahu anak-anak bahwa sehari-hari kita punya perasaan dan pemikiran dalam diri, seperti zipper bag yang dipenuhi air cuka ini.

Sekarang kakak ambil 4 sendok baking soda dan taruh di atas tissue makan, kemudian lipat menjadi seperti kantung. Jelaskan kepada anak bahwa kantung tissue ini adalah pengaruh buruk dari luar yang sedang ingin masuk ke dalam hati kita. Kakak minta kembali zipper bag tadi dan lalu masukkan tissue tapi sambil di tahan dengan jari, jangan sampai jatuh kedalam cairan cuka. Jelaskan bahwa ketika pengaruh buruk atau iblis datang, kita diberikan pilihan oleh Tuhan. Tanyakan kepada mereka, apakah mau terpengaruh atau justru mengampuni dan memperbaiki diri. Tanay

Kalau mereka memilih “tidak”, keluarkan kantung tissue tersebut. Tapi kalau ada yang bilang “ya”, lepaskan kantung tissue tersebut dan biarkan jatuh ke cairan cuka. Segera tutup zipper bagnya sampai tidak ada udara sedikitpun yang masuk. Letakkan zipper bag itu ke dalam wadah dan biarkan meledak.

Kakak juga bisa melakukan hal ini walaupun anak memilih “tidak”, sebagai contoh jika kita membiarkan diri untuk dipengaruhi oleh iblis. Terakhir, jelaskan kepada anak-anak bahwa ketika kita membiarkan diri kita dikuasai oleh iblis, hati kita menjadi rusak. Seperti zipper bag yang meledak ini. Kita bisa saja dendam dan satu waktu menumpahkan amarah kepada orang lain yang tidak bersalah. Akhirnya malah berbuat dosa.

Oleh karena itu, sebaiknya ampuni orang yang bersalah kepada kita karena Tuhan Yesus sendiri sudah menjadi teladan bagi kita untuk mengampuni orang lain. Mungkin awalnya sulit, tapi harus terus dilatih agar kita bisa memperbaiki diri dan mengenakan manusia baru kita. (CC)

Baca juga:

PERAGAAN FIRMAN TUHAN “SEDOT TELUR” TENTANG KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

7 HAL YANG MEMBUAT SEKOLAH MINGGU DI GEREJA ANDA TIDAK BERKEMBANG (PART 1)

7 HAL YANG MEMBUAT SEKOLAH MINGGU DI GEREJA ANDA TIDAK BERKEMBANG (PART 2)

KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK KAMU BAGIKAN ARTIKEL INI

 

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK