'Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, berkatilah, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.' — 1 Petrus 3:9
Sebagai manusia Ketika mendapatkan perlakuan gak adil dan juga menyakitkan, wajar jika respon pertama kita adalah merasa kesal atau mungkin sakit hati. Namun Yesus mengajarkan kita cara yang berbeda dalam meresponi perlakuan buruk dari orang lain.
Bukan membalas yang jahat dengan kebencian melainkan dengan kasih. Ia adalah teladan utama dalam membalas kejahatan dengan kebaikan, bahkan ketika Ia disiksa dan disalibkan.
Pertanyaannya, apakah kita juga bisa melakukan hal yang sama dalam kehidupan sehari-hari?
Dalam Alkitab, ada banyak tokoh yang menunjukkan kasih di tengah perlakuan buruk. Salah satunya adalah Daniel.
Ketika ia difitnah dan dilempar ke gua singa, ia tidak menyimpan dendam terhadap orang-orang yang menjebaknya.
Sebaliknya, ia tetap setia kepada Tuhan dan menunjukkan kasihnya melalui kesetiaan dan ketaatan.
BACA JUGA: Kasih Menutupi Segala Pelanggaran
Kisah Elisa juga menjadi contoh luar biasa. Ketika pasukan Aram hendak menangkapnya, ia tidak meminta Tuhan untuk menghancurkan mereka, melainkan justru berdoa agar mereka dibutakan.
Setelah itu, ia tidak membalas dengan kekerasan, tetapi malah memberi mereka makanan dan minuman sebelum membiarkan mereka pulang. Tindakan ini akhirnya membuat pasukan Aram tidak lagi menyerang Israel.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah menghadapi situasi yang tidak adil. Mungkin seseorang menyebarkan gosip tentang kita, menyalahkan kita atas sesuatu yang bukan kesalahan kita, atau memperlakukan kita dengan kasar.
Sebagai SuperParents, kita harus meneladani Kristus dalam menyikapi hal ini. Bayangkan jika anak kita melihat kita marah-marah atau membalas keburukan dengan keburukan. Apa yang akan mereka pelajari? Sebaliknya, jika kita menunjukkan kasih dan pengampunan, mereka pun akan mencontohnya.
Ketika kita dan keluarga belajar untuk meneladani Kristus dalam belas kasih, kita tidak hanya membawa damai bagi diri sendiri, tetapi juga menjadi terang dan garam bagi dunia.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK