SuperParents, mungkin sebagian besar dari kIta pernah berpikir bahwa kita gak mampu membantu orang lain karena apa yang kita punya gak cukup untuk bisa membantu orang lain bahkan untuk diri kita saja kurang. Sehingga kita berpikir 'nanti saja kalau sudah punya lebih, saya akan bantu'.
Tapi, ingatkah kita akan kisah orang Samaria yang baik hati (dalam Lukas 10)? Kisah yang mengajarkan kita bahwa kita bisa mulai memberi dengan apa yang kita miliki saat ini. Orang Samaria itu menggunakan apa yang ada padanya untuk menolong orang yang terluka di jalan.
Ia memakai minyak dan anggur untuk membersihkan luka, lalu memberikan uangnya untuk membayar penginapan. Ia tidak menunggu sampai punya lebih, tetapi bertindak dengan hati yang penuh kasih.
“Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.” (Lukas 10:35)
BACA JUGA: Kasih Tanpa Batas: Melihat Semua Sama di Mata Tuhan
Ayat yang mengajarkan bahwa kasih yang sejati ditunjukkan melalui tindakan memberi dan peduli, menggunakan apa yang kita miliki untuk menolong sesama tanpa pamrih.
Tuhan tidak meminta kita memberi sesuatu yang tidak kita punya. Ia hanya ingin kita memakai apa yang sudah ada di tangan kita. Memberi tidak selalu berarti uang. Kita juga bisa memberi waktu, tenaga, perhatian, atau bahkan doa untuk orang lain.
SuperParents, mari ajarkan anak kita untuk berbagi mulai dari hal kecil. Misalnya, jika ada teman sekolah yang lupa membawa bekal, ajak anak kita untuk berbagi makanannya. Atau, ajak mereka memberikan mainan yang sudah tidak dipakai kepada teman yang membutuhkan. Dengan cara ini, anak-anak belajar bahwa memberi tidak harus menunggu kaya.
Apakah kita juga sebagai orang tua sudah memakai apa yang kita punya untuk menolong orang lain? Mungkin waktu kita bisa dipakai untuk mendengarkan cerita teman yang sedang sedih. Mungkin sedikit tenaga kita bisa digunakan untuk membantu tetangga yang membutuhkan.
Mari kita ajarkan anak-anak untuk menjadi seperti orang Samaria yang baik hati. Beri apa yang kita punya dengan hati tulus, karena Tuhan senang melihat hati yang mau memberi. Tuhan selalu mencukupkan kita, dan melalui memberi, kita juga akan merasakan sukacita yang luar biasa!
Jangan lupa bagikan artikel ini ke sosial media SuperParents!
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK