Bileam Bin Beor seorang yang tinggal di Petor tepi sungai Efrat. Bileam memiliki kemampuan menenung atau meramal, Ia rela melakukan apapun demi uang sekalipun memakan korban dari tenungannya tersebut.

Bileam pun terkenal dengan perkataannya yang selalu terbukti, jika Bileam memberkati seseorang, maka orang tersebut akan benar-benar terberkati, namun jika Bileam memberikan kutuk atas seseorang maka orang tersebut benar-benar mendapat kutuk.

Hingga suatu saat Raja Moab, Balak mencari Bileam guna untuk melindungi rakyatnya dari orang-orang israel. Balak pun mengirim utusannya dengan membawa upah besar untuk Bileam mengutuki orang-orang Israel, namun Bileam menolak karena larangan Tuhan. Ketika Balak mengirim utusannya dengan membawa upah yang lebih besar membuat Bileam menjadi tergoda dan menerima tawaran Balak tersebut.

Baca juga : BELAJAR DARI KISAH KETAATAN ABRAHAM KEPADA TUHAN

 

Bileam berangkat menunggangi keledainya pagi-pagi sekali untuk menemui Balak, namun ditengah perjalanan Allah menunjukkan kasihNya yang luar biasa akan umatNya karena Ia tidak ingin umatNya mendapat kutuk dari Bileam. Allah pun mengutus malaikatNya untuk menghadang jalan Bileam. Ketika keledai Bileam berusaha menghindari malaikat, Bileam memukul keledainya dengan kayu dan secara tiba-tiba keledainya dapat berbicara (Bilangan 22:28) 'Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?'. (Bilangan 22:30) “Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?'. Malaikatpun mengingatkan Bileam secara tegas untuk mengatakan sesuai yang Tuhan firmankan.

Ketika Balak menyuruh Bileam mengutuk orang Israel, Bileam tunduk akan perkataan Tuhan sehingga sebanyak 3 kali Bileam mengucapkan berkat kepada orang-orang Israel. Walau Bileam tidak memberi kutuk kepada orang Israel tapi Bileam memberi nasihat kepada Balak, seperti yang dituliskan dalam Wahyu 2: 14, untuk menyesatkan orang Israel supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Karena nasehat tersebut membuat orang Israel menyimpang dari jalan Tuhan dan berakibat 24.000 orang tewas karena hukuman.

Bileam yang tidak bisa menahan godaan dan menuruti keinginan duniawi dari pada mendengar suara Tuhan. Lewat kisah Bileam kita diingatkan untuk mendengar suara Tuhan dan hidup menurut kehendak Tuhan. Allah sendiri memberikan kita kebebasan untuk memilih. Apa kita tetap memilih untuk hidup dalam kedagingan? Atau hidup sesuai FirmanNya?

Yohana

Penulis Konten

Share :