ARTICLE

Wed - Mar 19, 2025 / 73 / Daily Devotional

Kebohongan Saat Ini, Merugikan Diri Sendiri di Kemudian Hari

Pernahkah SuperParents sebagai orang tua merasa tergoda untuk berbohong? Mungkin kita berpikir, “Ini untuk kebaikan keluarga.” Tapi, apakah benar kebohongan itu tidak akan berdampak?

Beberapa kebohongan mungkin terlihat 'tidak apa-apa' karena tidak adanya dampak yang terjadi langsung setelahnya.

Namun, kisah Gehazi dalam Alkitab mengingatkan kita bahwa setiap kebohongan, sekecil apa pun, memiliki konsekuensi yang bisa merugikan diri sendiri di kemudian hari.

Gehazi, pelayan Nabi Elisa, berbohong kepada Naaman untuk mendapatkan hadiah. Dia menyusun cerita yang meyakinkan, berpikir bahwa kebohongannya tidak akan ketahuan. Namun, Tuhan melihat segalanya.

Nabi Elisa, yang dipenuhi hikmat Tuhan, langsung mengetahui kebohongan Gehazi. Akibatnya, Gehazi tidak hanya kehilangan kepercayaan dari tuannya, tetapi juga menerima hukuman berupa penyakit kusta.

Sebagai orang tua, SuperParents mungkin sering menghadapi situasi di mana kebohongan kecil terasa seperti jalan pintas yang mudah. Misalnya, berbohong kepada anak untuk menghindari pertanyaan yang sulit, atau menyembunyikan kesalahan kita karena takut dihakimi.

Kita berpikir, “Ah, yang penting nggak merugikan siapa-siapa.” Tapi, kebohongan itu seperti benih yang suatu hari akan tumbuh dan merusak hubungan kita dengan Tuhan, pasangan, anak, orang lain bahkan diri sendiri.

BACA JUGATak Ada Dosa yang Tersembunyi dari Tuhan

Kebohongan bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga merugikan diri sendiri. Ketika kita berbohong, kita kehilangan kedamaian dalam hati. Rasa bersalah dan ketakutan akan ketahuan selalu menghantui.

Sebagai orang tua, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan kejujuran kepada anak-anak kita. Jika kita membiarkan mereka berbohong sejak kecil, mereka akan terbiasa dan menganggap itu adalah hal yang wajar.

Padahal, kebohongan yang terlihat 'aman' saat ini bisa membawa dampak besar di masa depan—kehilangan kepercayaan, penyesalan, bahkan konsekuensi yang lebih berat.

Refleksi:

  • Apakah kita pernah berbohong dengan alasan 'demi kebaikan'?
  • Bagaimana kita bisa menjadi teladan kejujuran bagi anak-anak kita?
  • Apa langkah yang bisa kita ambil agar kejujuran menjadi nilai utama dalam keluarga kita?

SuperParents, mari kita mulai dari diri sendiri. Jadilah teladan kejujuran bagi anak-anak, karena mereka belajar dari apa yang mereka lihat. Tuhan ingin kita hidup dalam kebenaran, karena kebenaranlah yang akan membebaskan kita.

'Siapa yang berlaku jujur, takut akan Tuhan, tetapi orang yang sesat jalannya menghina Dia.' (Amsal 14:2)

Jika saat ini SuperParents membutuhkan dukungan, maupun ingin didoakan, hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga dengan klik link di bawah ini!

HUBUNGI SEKARANG

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK