SuperParents pernah nggak sih kita ngerasa harus punya sesuatu cuma karena orang lain punya?
Tetangga baru beli mobil, jadi kita kepikiran buat ganti mobil juga. Teman di grup WA cerita liburan ke luar negeri, kita jadi mikir, “Duh, aku kapan ya?” Tanpa sadar, kita mulai membandingkan diri sendiri dan merasa kurang.
Hal yang sama juga dialami anak-anak kita. Mereka melihat temannya punya mainan baru, sepatu mahal, atau ikut tren terbaru, lalu merasa harus punya juga supaya nggak ketinggalan, dan dapet penerimaan sosial. Padahal, apakah semua itu benar-benar dibutuhkan?
Roma 12:2 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu...'
Tuhan mengingatkan kita untuk nggak hidup hanya ikut-ikutan tren dunia. Apa yang dimiliki orang lain, belum tentu kita butuhkan.
Sering kali kita lupa bahwa Tuhan melihat hati, bukan barang yang kita miliki. Kita berharga bukan karena rumah besar, baju mahal, atau gadget terbaru, tapi karena Tuhan mencintai kita apa adanya. Anak-anak kita juga perlu belajar ini.
BACA JUGA: Pengampunan Mengubahkan Identitas Kita
Tuhan ingin kita hidup dengan nilai yang benar, bukan sekedar mengikuti standar dunia. Kita diajak untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki dan bijak dalam mengelola berkat yang Tuhan berikan.
Sebagai orang tua, kita bisa mengajarkan anak-anak untuk lebih bersyukur dan bijak dalam memilih dengan cara berikut:
- Tanya dulu sebelum beli: Ini benar-benar butuh atau cuma ikut-ikutan?
- Ajarkan nilai bersyukur: Kebahagiaan nggak datang dari barang, tapi dari hati yang penuh ucapan syukur.
- Bangun percaya diri anak: Mereka berharga bukan karena apa yang mereka punya, tapi karena siapa mereka di mata Tuhan.
SuperParents, yuk kita renungkan: Apakah keputusan kita lebih karena gengsi atau karena kehendak Tuhan? Jangan sampai tekanan sosial membuat kita lupa apa yang benar-benar penting.
Ajak anak-anak juga untuk belajar puas dengan apa yang mereka punya dan tidak gampang terpengaruh dengan tren yang ada. Hidup bukan soal siapa yang punya lebih banyak, tapi siapa yang bisa hidup sesuai dengan rencana Tuhan.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK