Siapa sih yang nggak tau Agnes Monica? Yes, dia adalah salah satu penyanyi berbakat Indonesia yang sukses berkiprah di dunia internasional. Pencapaian ini tidak ia dapatkan begitu saja lho. Bagi mimin, yang merupakan salah satu fans beratnya, tahu banget tuh perjuangan dia dari kecil sampai saat ini bisa terkenal di mancanegara.
Hebatnya, walaupun ia semakin terkenal, tapi ia tetap pada jati diri sebagai anak Tuhan dan tidak meninggalkan nilai-nilai yang dianutnya. Ternyata ini semua tidak terlepas dari peran orang tuanya lho! Menurut hasil wawancaranya bersama Daniel Mananta di channel Youtube Daniel Mananta Network, Agnes mengakui bahwa didikan orang tua, terutama ibunya sangat berpengaruh pada kesuksesannya saat ini.
Baca juga : 8 DOSA ‘ONLINE’ YANG SECARA TIDAK SADAR KITA PERNAH MELAKUKANNYA
“Satu hal yang gw belajar dari nyokap, yang sebenarnya tidak sengaja beliau ajarkan adalah bagaimana dia tidak pernah menyerah untuk gw,” papar Agnes.
Maksudnya begini, menjadi sorotan sejak kecil membuat Agnes menjadi capek. Nyokap tetap mengharuskannya sekolah, syuting, menyanyi dan dia tidak punya waktu untuk bermain dengan teman-temannya. Namun Agnes bersyukur disiplin yang ibunya tanamkan justru membuatnya berhasil.
Awalnya Agnes tidak mengerti, kesal, dan marah pada didikan ibunya ini. Disitulah ibunya dengan percaya diri membangun pondasi yang kuat dan terbaik untuk Agnes agar bisa bertumbuh. Sayangnya ada beberapa orang tua yang justru menyerah dengan anak-anaknya. Dia mau lakukan ini itu, terserah anak. Alih-alih takut merusak hubungan antara orang tua dan anak, justru hal itulah yang menurut Agnes tidak mendidik anak dengan baik.
Baca juga : CARA MENYEHATKAN MENTAL YANG EFEKTIF DI TAHUN 2021!
Yang namanya perbedaan generasi itu pasti sangat berpengaruh pada pola asuh. Seperti yang terjadi pada Agnes dan ibunya, salah satunya dalam hal cara penyampaian. Walaupun niatnya baik, terkadang orang tua kurang bisa menyampaikan maksud tersebut kepada anaknya. Disinilah ibu Agnes belajar bagaimana menyampaikan ini dan membuatnya tidak salah sangka. Agnes menceritakan bahwa kakaknyalah yang ‘menjembatani’ mereka untuk saling mengerti satu dengan lainnya.
“Dari sini gw belajar, kalau niat kita baik tapi caranya salah, kita akan tetap menyakiti orang lain. Pada akhirnya, ya endingnya nggak bagus. Di Alkitab sendiri Tuhan memberitahukan kita caranya lho. Misalnya menegur harus dengan hikmat.”
Dengan cara yang benar, kita tidak hanya bisa mengoreksi orang namun tetap memperhatikan kepercayaan diri orang tersebut. Tidak ada sakit hati dan pesan tetap dapat disampaikan dengan baik, tepat sasaran.
Itulah hal-hal yang diajarkan oleh Agnes dan keluarganya kepada kita. Yuk tetap berpegang pada Tuhan yang mampu membantu kita dalam mendidik anak-anak untuk mencapai kesuksesannya.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK