Pernah mendengar istilah homeschooling? Secara harafiah, homeschooling berarti belajar di rumah. Cara tersebut cukup unik mengingat sebagian besar pemikiran manusia, tempat belajar yang formal adalah gedung sekolah.
Namun kini sudah banyak orangtua yang memilih homeschooling bagi pendidikan anak. Terlepas dari pertimbangan dan alasan mereka, mari kita perhatikan beberapa hal mengenai homeschooling.
Ide dasar homeschooling ialah menemukan metode belajar yang sesuai dengan kemampuan daya serap otak. Homeschooling membantu anak mengenali dirinya dan mengembangkan minatnya secara maksimal. Orangtua sebagai guru homeschooling pun bisa ikut belajar untuk menambah ilmu.
Contohnya, jika anak tertarik belajar psikologi, ia bisa mempelajarinya di grade berapapun ia sukai. Pelajarannya pun tidak terbatas pada satu panduan saja, bisa dieksplor lebih luas.
SuperParents juga bisa memanfaatkan media online. Banyak website yang menawarkan kurikulum homeschooling. Meskipun homeschooling lebih fokus kepada pelajaran yang diminati anak, namun homeschooling tidak dibatasi pada subjek pelajaran tertentu.
Konsep dasar pemahaman yang salah tentang homeschooling adalah bahwa homeschoolers kurang pandai bersosialisasi. Perkembangan sistem belajar homeschooling tidak harus di dalam rumah. Mereka bisa pergi ke perpustakaan, museum, maupun tempat-tempat yang punya nilai pelajaran. Sistem belajar ini justru membuat homeschoolers bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang.
Dengan adanya interaksi, homeschoolers justru mampu membawa diri di berbagai lingkungan yang mereka jumpai. Mereka terlatih untuk bersikap lebih dewasa.
Banyak sekali kasus bullying di sekolah-sekolah umum karena terbentuk geng-geng yang mengucilkan anak-anak yang dianggap punya kekurangan. Homeschooling memberikan lingkungan yang harmonis untuk belajar. Jadi, homeschooling membantu mereka melihat bahwa perbedaan itu sesuatu yang sangat berharga.
Belum ada penjelasan khusus mengenai homeschooling di Alkitab. Namun beberapa ayat menunjukkan bahwa proses belajar dimulai di rumah, dan orangtua ialah pemeran utama dalam pendidikan.
Amsal 1:7. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.
Keluarga adalah wadah utama untuk mengenal Tuhan. Jika digambarkan dengan ayat ini, tentu saja dasar pengetahuan berasal dari keluarga.
Ulangan 6 : 6-7. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Ayat ini menggambarkan bahwa peranan penting dalam proses belajar anak terletak pada orangtua, bukan orang lain. Ayat ini berkaitan dengan Amsal 1:7 karena maksud Musa dengan “apa yang kuperintahkan” berhubungan dengan Tuhan.
Nah, jika SuperParents memutuskan menerapkan homeschooling pada anak, perlu diingat bahwa hal ini memerlukan dedikasi tinggi dan perhatian penuh. (CG)
Sumber: www.businessinsider.com, eaglenesthomeschool.blogspot.co.id
KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK KAMU BAGIKAN ARTIKEL INI.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
