SuperParents, pernahkah kita merasa bahwa kebahagiaan terletak pada seberapa banyak yang kita miliki? Di dunia yang serba materialistis ini, mudah sekali bagi kita maupun anak-anak kita terjebak dalam keinginan untuk memiliki lebih.
Sering kali kita lupa bahwa kebahagiaan sejati datang dari hati yang bersyukur, bukan dari benda yang kita miliki. Mari kita belajar dari kehidupan Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis adalah contoh luar biasa dari hidup sederhana. Ia tinggal di padang gurun, memakai pakaian seadanya, dan makan dari apa yang disediakan alam. Meski hidupnya jauh dari kemewahan, Yohanes tetap fokus pada panggilan Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi Yesus.
Kesederhanaan Yohanes mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada barang-barang duniawi. Hidup sederhana membuat kita lebih mudah fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti keluarga, iman, dan kasih kepada sesama.
Coba bayangkan jika anak kita meminta mainan baru karena teman-temannya punya mainan yang sedang tren. Sebagai orang tua, tentu ada dorongan untuk segera membelikannya agar ia tidak merasa tertinggal. Tapi, apakah itu benar-benar membantu?
Daripada langsung membelikan, coba ajak anak berdiskusi: 'Mainanmu yang sekarang masih bagus, kan? Kita bisa pakai uangnya untuk membantu orang lain atau menabung untuk hal yang lebih penting. Yuk, kita belajar bersyukur dengan apa yang sudah kita punya.'
Langkah kecil ini tidak hanya mengajarkan anak untuk menghargai, tetapi juga membantu mereka memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu tentang memiliki barang baru.
Sebagai orang tua, SuperParents adalah teladan pertama bagi anak-anak. Hidup sederhana bukan berarti hidup kekurangan, tetapi memilih untuk fokus pada apa yang benar-benar penting yaitu kasih Tuhan, keluarga, dan berbagi dengan sesama.
Ketika kita menunjukkan rasa syukur atas hal kecil sekalipun, anak-anak akan belajar bahwa kebahagiaan sejati datang dari hati yang penuh rasa syukur, bukan dari benda-benda mewah.
SuperParents, ajaklah anak-anak untuk melihat bahwa berkat Tuhan tidak hanya terlihat dari benda yang kita miliki, tetapi juga dari damai sejahtera, kasih, dan sukacita yang Dia berikan.
Sebagai orang tua, mari kita menjadi teladan dalam menjalani hidup sederhana. Dengan cara ini, anak-anak akan belajar menghargai setiap hal kecil yang mereka miliki.
Filipi 4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Download PDF
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
