SuperParents atau SuperTeachers, kita seringkali diperhadapkan dengan tantangan dalam menghadapi anak-anak yang tengah tantrum. Tantrum bisa menjadi momen yang sulit dan melelahkan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mengajarkan anak-anak tentang kasih dan kesabaran. Dalam Kitab Matius 19:14, Yesus mengatakan, 'Biarkanlah anak-anak itu jangan menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.'
Dalam konteks ini, Yesus menunjukkan kepada kita pentingnya menyambut anak-anak dengan kasih dan pengertian, bahkan ketika mereka menunjukkan perilaku yang sulit. Ketika anak-anak mengalami tantrum, mereka mungkin merasa frustrasi, lelah, atau bahkan tidak mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab, kita dipanggil untuk bersikap sabar dan memperlakukan mereka dengan kasih, sebagaimana Yesus memperlakukan anak-anak.
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa tantrum anak-anak bukanlah tindakan yang sengaja mereka lakukan untuk membuat kita kesal. Sebaliknya, itu adalah cara mereka untuk mengekspresikan kebutuhan, emosi, atau ketidaknyamanan mereka. SuperParents atau SuperTeachers, kita dapat mengambil kesempatan ini untuk mengajarkan mereka tentang cara yang lebih baik untuk mengekspresikan diri dan mengelola emosi mereka dengan baik.
Berikut ini 5 cara yang bisa dilakukan untuk menyikapi anak yang tengah tantrum:
Dalam menghadapi tantrum anak-anak, penting untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi.
Berikan ruang dan waktu untuk mereka meluapkan emosi mereka, namun tetap dalam pengawasan.
Berikan time out bila anak tantrum mulai bertindak agresif atau destruktif. Misalnya, jika anak mulai merusak barang-barang di sekitarnya. Minta ia masuk ke kamar sambil jelaskan dulu alasan SuperParents memintanya berdiam diri di kamar. Beri tahu juga bahwa mereka baru boleh ke luar setelah benar-benar tenang
Cobalah untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan tantrum tersebut dan bantu anak untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan diri.
Berbicaralah pada mereka dengan lembut dan penuh pengertian, dan berikan mereka dukungan serta cinta yang mereka butuhkan misalnya dengan pelukan Ketika mereka sudah selesai meluapkan semua emosinya.
Dengan bersikap sabar dan penuh kasih, kita dapat membantu anak-anak memahami bahwa mereka diterima dan dicintai, bahkan ketika mereka mengalami kesulitan atau membuat kesalahan. Melalui kasih yang kita tunjukkan kepada mereka, kita dapat membimbing mereka untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan penuh kasih, sebagaimana yang dikehendaki oleh Yesus Kristus.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK