SuperParents, pernahkah berpikir, 'Seandainya dulu orang tuaku lebih memahami perasaanku… Seandainya mereka lebih sering memelukku… Seandainya mereka lebih sabar saat aku berbuat salah, seandainya mereka dulu punya banyak waktu untukku…”?
Setiap dari kita pasti punya kenangan masa kecil, baik yang indah maupun yang menyakitkan. Mungkin ada di antara kita yang tumbuh dengan penuh cinta dan dukungan, tetapi ada juga yang merasa kurang diperhatikan, kurang dimengerti, atau bahkan tidak mendapatkan kasih sayang seperti yang diharapkan.
Namun, SuperParents, kita punya kesempatan untuk mengubah cerita itu. Kita bisa menjadi orang tua seperti yang dulu kita idamkan!
Dulu, mungkin kita sering merasa diabaikan. Pendapat kita tidak dianggap penting, dan ketika bercerita, orang tua lebih sibuk dengan urusan mereka. Kini, mari kita belajar untuk benar-benar mendengarkan anak-anak kita. Tatap mata mereka, tanggapi cerita mereka, dan buat mereka merasa bahwa mereka berharga.
Tidak semua dari kita tumbuh dengan pelukan dan kata-kata kasih dari orang tua. Tapi sekarang, kita bisa memilih untuk melakukannya kepada anak-anak kita. Sentuhan lembut, pujian yang tulus, dan meluangkan waktu berkualitas bersama akan membuat mereka merasa dicintai tanpa syarat.
BACA JUGA: 6 Tips Menjadi Orang Tua yang Asyik dan Dekat dengan Anak di Era Digital
Sebagai anak, kita mungkin pernah dimarahi tanpa tahu apa kesalahan kita. Kita merasa takut, bukan dihargai. Sekarang, saat menjadi orang tua, kita bisa belajar untuk mendidik dengan sabar. Bukan berarti membiarkan kesalahan, tetapi menegur dengan kasih dan memberi pemahaman yang jelas.
Banyak dari kita tumbuh dengan tuntutan tinggi, diharapkan menjadi ‘sempurna’ tanpa boleh gagal. Tapi anak-anak kita bukan robot. Mereka butuh kebebasan untuk mencoba, gagal, dan belajar. Tugas kita bukan menekan mereka, tapi mendukung mereka untuk menjadi versi terbaik diri mereka sendiri.
Anak-anak belajar bukan dari apa yang kita katakan, tapi dari apa yang kita lakukan. Jika ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih, jujur, dan bertanggung jawab, kita sendiri harus menunjukkan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai orang tua, kita juga bisa melakukan kesalahan. Ketika kita sadar telah berbuat salah, jangan ragu untuk meminta maaf pada anak-anak. Ini mengajarkan mereka tentang tanggung jawab dan kerendahan hati
SuperParents, meskipun kita mungkin tidak mendapatkan yang kita harapkan dari orang tua dulu, kita bisa memilih untuk menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak-anak kita. Masa lalu tidak bisa kita ubah, tapi masa depan mereka ada di tangan kita.
Kita punya kesempatan untuk menciptakan pola pengasuhan yang lebih baik dari yang kita alami dulu. Kita bisa memutus rantai pola pengasuhan yang kurang baik dan menggantinya dengan cinta, pengertian, dan dukungan. Ingat, nggak ada kata terlambat untuk menjadi orang tua yang lebih baik.
Mungkin kita nggak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa membentuk masa depan. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi orang tua idaman bagi anak-anak kita. Yuk, mulai dari hal-hal kecil: lebih sering memeluk, lebih sabar mendengarkan, lebih banyak meluangkan waktu dan lebih banyak tersenyum. Karena di mata anak-anak, kita adalah pahlawan mereka.
Mari jadi orang tua idaman, bukan hanya untuk mereka, tapi juga untuk diri kita sendiri—agar saat mereka besar nanti, mereka bisa berkata, 'Aku bersyukur punya orang tua seperti ayah dan ibu.”
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK