Kata siapa yang punya masalah hanya orang dewasa saja. Ternyata anak-anak pun juga bisa punya masalah dan merasa stress bahkan depresi. Ada anak yang bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan dan ‘pusingkan’. Tapi ada juga anak yang memendamnya karena bingung mau bercerita ke siapa, mungkin karena orang tuanya terlalu sibuk, atau ada penyangkalan dari orang tua bahwa masalah itu sepele, dll.

Sebelum kita membahas apa yang harus kita lakukan kalau anak mengalami stress atau depresi, yuk kita kenali tanda-tanda mereka terlebih dulu.

1. Biasanya anak yang sedang memiliki masalah dan memikirkannya itu cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
2. Mulai mengeluh tentang mood dan emosi negatif yang mereka rasakan terus menerus.
3. Mulai tidak memperhatikan dirinya dan banyak melamun.
4. Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka sukai.
5. Makan dan tidur tidak teratur. Bahkan bisa terbangun tengah malam karena mimpi buruk.
6. Merasa tidak berharga dan tidak ada yang sayang padanya.
7. Menceritakan masalahnya bagaikan beban yang terasa berat sekali dan sering menangis.

Baca juga : APA YANG HARUS ORANG TUA LAKUKAN KALAU TERLANJUR MEMBENTAK ANAK?

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

1. Ajak anak mengobrol

Tentunya jangan formal-formal amat ya Superparents. Kita harus jadi pendengar yang baik dibandingkan memberikan solusi pada anak. Saat ini, mereka butuh didengar, bukan dinasihati. Saat kita mendengar, berempati tanpa menghakimi, anak merasa lebih tenang dan berharga. Perasaan ini sangat penting bagi tumbuh kembangnya.

 

2. Bantu mereka dengan mendoakannya

Doa adalah sarana anak untuk mengungkapkan keluh kesahnya kepada Tuhan, mengucap syukur bahwa ia masih bisa bertahan, dan meminta tolong bantuan-Nya agar dimampukan melewati semua masalahnya. Tidak semua anak terlatih berdoa saat sedang ada masalah, Superparents bisa membantunya dalam berdoa.

Ajarkan anak untuk menyerahkan segala kekhawatirannya kepada Tuhan (Mazmur 55:22). Terkadang Tuhan mengizinkan anak mengalami masalah yang besar supaya bisa belajar berdoa.

 

3. Ajak anak rajin sekolah minggu

Komunitas dapat mempengaruhi anak dalam cara menghadapi masalah mereka. Jika anak dikelilingi teman-teman yang optimis, mereka akan menjadi lebih positif dalam menyikapi suatu masalah. Namun, jika anak lebih sering berkumpul dengan teman-teman yang melihat berbagai hal secara negatif, cepat atau lambat dia pun akan mudah kecewa dan kehilangan semangat.

Di sekolah minggu, guru sekolah minggu bisa menguatkan mereka dan mengajak anak saling mendukung teman-temannya. Apalagi mereka sedang sama-sama belajar bertumbuh dalam iman.

 Baca juga : BINGUNG ANAK SERING NGAMBEK? TERNYATA INI MASALAHNYA

4. Mengajak anak melihat dari perspektif Tuhan

Ini adalah hal yang tidak mudah karena mereka masih kecil. Superparents bisa mengajaknya untuk membaca kisah tentang 12 Pengintai di Alkitab (Bilangan 14:1-9). Dari 12 pengintai itu, hanya Yosua dan Kaleb yang melihat situasi dari perspektif yang sangat berbeda. Mereka melihat kebaikan Tuhan yang memberikan mereka negeri yang luar biasa baiknya, dan mereka memiliki keyakinan penuh bahwa Tuhan berkuasa melindungi mereka (Bilangan 14:7-9).

 

5. Mengajak anak belajar dari proses yang sedang dia hadapi

Diproses memang tidak enak. Tetapi saat mereka bisa melewati semua proses hidup dengan baik, maka Tuhan akan mempercayakan hal yang lebih besar lagi kepada mereka.

Nah kalau Superparents ingin punya waktu belajar firman Tuhan bersama anak dengan cara yang seru dan menyenangkan, Superparents bisa dapatkan materinya secara gratis dengan klik di bawah ini.

SAYA MAU

Contasia Christie

Content Writer

Share :