“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi bejana untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”
— 2 Timotius 2:21 (TB)

Setiap kita pasti rindu hidup kita punya arti. Kita ingin menjadi pribadi yang berguna, dipakai Tuhan untuk tujuan yang besar. Tapi tahukah kita? Menjadi alat di tangan Tuhan bukan soal kepintaran, popularitas, atau bakat luar biasa.
Firman Tuhan berkata: 'Jika seorang menyucikan dirinya...' — artinya, siapa pun dari kita bisa dipakai Tuhan, asalkan mau dibentuk dan dibersihkan terlebih dahulu.

Bejana yang dipakai untuk maksud yang mulia adalah bejana yang bersih. Bejana yang kosong dari kesombongan, amarah, iri hati, kebiasaan buruk, atau motivasi yang salah. Tuhan tidak mencari bejana yang sempurna—Dia mencari bejana yang siap.

BACA JUGA : 3 Hal yang Sering Luput dari Perhatian Orangtua, Tapi Diam-Diam Dipikirkan Anak

Musa dulunya seorang pelarian, tapi Tuhan pakai dia untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan. Yusuf dijual saudara-saudaranya dan sempat dipenjara, tapi karena hatinya tetap bersih, Tuhan mempercayakan padanya rencana besar. Rut hanyalah perempuan asing dari Moab, tapi karena kesetiaannya, namanya tercatat dalam silsilah Yesus. Maria adalah gadis muda biasa, tapi karena ketaatannya, Tuhan memakai rahimnya untuk lahirnya Sang Juruselamat. Petrus pernah menyangkal Yesus, Paulus pernah menganiaya jemaat—namun setelah mereka dibentuk dan disucikan, Tuhan menjadikan hidup mereka alat luar biasa.

Semua tokoh ini menunjukkan bahwa jadi bejana yang mulia bukan soal masa lalu kita, tapi soal kesiapan hati kita untuk dibersihkan dan dipakai Tuhan sepenuhnya.

Mungkin kita merasa belum layak. Pernah jatuh. Pernah gagal. Pernah kotor. Tapi Tuhan tidak melihat masa lalu. Dia melihat hati yang mau berubah. Ketika kita datang dan berkata, “Tuhan, bersihkan aku,” maka Dia akan melakukannya. Dia akan mencuci bejana kita, memperbaikinya, dan mengisinya dengan hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Dan ketika Tuhan yang mengisi, Dia juga yang akan memakai.

Menjadi vessel of honor bukan hanya tentang melayani di gereja, tetapi juga hidup dengan tujuan mulia di mana pun kita berada. Di rumah, di sekolah, di tempat kerja Tuhan mau kita menjadi terang dan saluran kasih-Nya. Tapi untuk itu, kita perlu bersedia dibersihkan dan dikuduskan terlebih dahulu.

Jika Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau membutuhkan bimbingan konseling, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling(klik disini) CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Download PDF

Miranda Rachel

Penulis Konten

Share :