ARTICLE

Tue - Mar 11, 2025 / 55 / Daily Devotional

Belajar Sabar dari Musa

SuperParents, bagaimana perasaannya saat mendengar anak atau rekan sekerja terus menerus mengeluh? Lelah bukan?

Rasa frustasi mungkin akan muncul, dan timbul keinginan untuk marah. Bahkan mungkin kita pernah marah karena emosi sudah tak lagi terhankan, lalu pada akhirnya kita menyesali perbuatan yang sudah kita lakukan dengan emosi tadi.

Jika SuperParents pernah melakukannya, jangan khawatir. Karena Musa, seorang tokoh besar dalam Alkitab, pemimpin bangsa Israel yang dipilih Tuhan untuk melepaskan bangsanya dari perbudakan Mesir juga pernah mengalami hal serupa.

Dalam perjalanan memimpin bangsa Israel, Musa menghadapi banyak tantangan. Musa harus memimpin ribuan orang yang sering mengeluh, bersungut-sungut, dan bahkan memberontak.

Mereka mengeluh tentang makanan, air, dan terus meragukan kepemimpinan Musa. Meskipun Musa adalah orang yang sabar, ada satu momen di mana kemarahannya meledak. Saat itu, Musa marah besar hingga menghancurkan loh batu berisi 10 Perintah Allah (Keluaran 32:19).

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini? Amarah yang tidak terkendali bisa merusak hal baik. Musa marah karena bangsa Israel menyembah patung anak lembu emas, tetapi reaksinya justru membuatnya kehilangan kendali. Padahal, loh batu itu adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga.

BACA JUGAMarah Itu Dosa atau Tidak?

Sebagai orang tua, kita pun sering dihadapkan pada situasi yang memicu emosi. Misalnya, ketika anak-anak tidak mau mendengarkan, atau ketika kita merasa lelah setelah seharian bekerja. Di saat-saat seperti itu, kemarahan bisa muncul dengan cepat. Namun, ingatlah bahwa marah itu wajar, tetapi bagaimana kita meresponsnya adalah kuncinya.

Janganlah kita berbuat dosa karena amarah, misalnya karena marah kita jadi menyakiti perasaan anak atau pasangan kita. Firman Tuhan dalam Amsal 15:1 mengingatkan kita:

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

Artinya, kita perlu belajar mengendalikan amarah dengan cara yang positif. Misalnya, ketika anak-anak membuat kesalahan, alih-alih langsung marah, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam, berdoa sejenak, dan berbicara dengan lembut.

Dengan mengendalikan amarah, kita tidak hanya menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetapi juga menjadi teladan bagi anak-anak kita. Mari belajar dari Musa, yang meskipun pernah gagal, tetap dipakai Tuhan karena ia mau belajar dan bertumbuh.

Ikuti Doa Ini:
'Tuhan, terima kasih atas kasihmu. Tolong kami untuk mengendalikan amarah kami, ajar kami untuk menjadi pribadi yang sabar dan penuh kasih seperti yang Kau kehendaki. Amin'

Jika saat ini SuperParents membutuhkan dukungan, maupun ingin didoakan, hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga dengan klik link di bawah ini!

HUBUNGI SEKARANG

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK