Kisah Zakheus, seorang pemungut cukai yang kaya namun dianggap berdosa adalah contoh luar biasa tentang perubahan hati dan arti memberi yang sesungguhnya. Ketika Yesus datang ke Yerikho, Zakheus, yang ingin melihat-Nya, memanjat pohon ara karena tubuhnya yang pendek. Tidak disangka, Yesus justru memanggil Zakheus dan berkata bahwa Ia akan tinggal di rumahnya.
Pertemuan ini mengubah hidup Zakheus. Dengan penuh sukacita, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Lukas 19:8)
Super Ayat
“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” – Amsal 11:24
Ayat ini menunjukkan bahwa memberi dengan hati yang tulus tidak akan membuat kita kekurangan, melainkan memperkaya hidup kita, bukan hanya secara materi, tetapi juga dalam kebahagiaan dan berkat dari Tuhan.
BACA JUGA: Menolong itu Berarti Rela Berkorban
Makna Kisah Zakheus
Zakheus mengajarkan kita bahwa memberi adalah wujud pertobatan dan ungkapan kasih kepada Tuhan. Dia tidak memberi karena terpaksa, tetapi karena hatinya telah diubahkan oleh kasih Yesus. Dengan memberi kepada orang miskin dan memperbaiki kesalahannya, Zakheus menunjukkan bahwa kasih sejati diwujudkan melalui tindakan nyata.
Bayangkan SuperParents sedang berjalan di pasar dan melihat seorang pedagang kecil yang dagangannya belum laku. Mungkin harga barangnya sedikit lebih mahal dibandingkan tempat lain, tetapi SuperParents memutuskan untuk membeli tanpa menawar. Sikap ini adalah bentuk memberi yang sederhana namun bermakna.
Sebagai orang tua, ajak anak-anak untuk turut serta. Misalnya, dengan menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk membantu teman yang kurang mampu atau menyumbangkan mainan yang masih layak kepada anak-anak yang membutuhkan. Ajarkan mereka bahwa memberi adalah cara menunjukkan kasih Tuhan kepada sesama.
Apakah kita memberi dengan sukacita seperti Zakheus? Ataukah kita masih terikat pada harta dan sulit melepaskannya? Kisah Zakheus mengingatkan kita bahwa memberi tidak hanya memberkati orang lain tetapi juga mengubah hati kita.
Mari belajar memberi dengan hati yang penuh kasih dan sukacita, karena Tuhan melihat hati yang tulus dan berkenan kepada-Nya. Berkat terbesar bukanlah apa yang kita simpan, tetapi apa yang kita bagikan.
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK