SuperParents, pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya membantu seseorang yang selama ini dianggap 'musuh'? Kisah Orang Samaria yang Baik Hati dalam Lukas 10 mengajarkan kita tentang ketulusan.
Orang Samaria dalam cerita ini bertemu dengan seorang pria Yahudi yang dirampok dan terluka parah di pinggir jalan. Meski secara budaya mereka tidak akrab dan bahkan sering bermusuhan, Orang Samaria ini tetap menolong pria tersebut.
Bahkan ia juga merawat luka-luka pria itu, mengangkatnya ke atas keledainya, membawa ke penginapan, dan bahkan membiayai perawatannya. Tindakannya penuh ketulusan, tanpa pamrih, dan tanpa memandang latar belakang.
“Tetapi seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan datang ke tempat itu, dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.” (Lukas 10:33)
BACA JUGA: Memberi dengan Apa yang Kita Punya
Ayat ini mengajarkan bahwa kasih yang sejati lahir dari belas kasihan yang tulus, mendorong kita untuk bertindak melampaui batasan perbedaan dan kepentingan pribadi demi menolong sesama.
Kisah orang Samaria ini mengajak kita merenung: Apakah kita bersedia menolong orang lain tanpa pamrih, tanpa memilih-milih siapa yang layak ditolong? Dalam kehidupan sehari-hari, bisa saja kita menghadapi situasi serupa, mungkin dalam bentuk yang lebih sederhana. Ketulusan berarti memberi tanpa berharap imbalan, sama seperti yang dilakukan Orang Samaria itu.
Terkadang, kita mungkin merasa sulit membantu seseorang karena perbedaan pendapat, pengalaman masa lalu, tidak dekat, tidak menyukai kepribadian orang tersebut atau karena kita merasa tidak kenal. Namun, Tuhan memanggil kita untuk mengasihi tanpa syarat. Jadi mari SuperParents, hidup dalam hati yang tulus, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama.
Ketulusan adalah wujud nyata dari kasih Tuhan yang ada di hati kita. Jangan lupa untuk juga ajarkan nilai ini kepada anak-anak kita, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang memuliakan Tuhan melalui kasih yang tanpa syarat.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK