ARTICLE

Wed - Apr 14, 2021 / 1231 / Parenting

Bahaya! 5 Pola Asuh yang Berdampak Negatif Pada Pandangan Anak Tentang Tuhan

Orang tua memiliki pengaruh besar dalam membentuk pandangan anak tentang kehidupan, dunia sekitar mereka, dan Tuhan. Memang orang tua bukanlah makhluk yang sempurna, juga melakukan kesalahan. Kadang ada perilaku-perilaku orang tua yang bisa mempengaruhi anak hingga mereka dewasa, bahkan menjadi batu sandungan bagi hubungan mereka dengan Tuhan.

Untungnya, kita bisa belajar hal ini dari sekarang untuk mengurangi dampak yang dihasilkan. Langkah pertama yang bisa Superparents lakukan adalah mengidentifikasi keyakinan, tindakan, sikap, perilaku dan pemikiran yang mungkin berdampak negative pada anak.

Berikut ini Superbook mau membantu para orang tua untuk mengenali apa saja yang seringkali tidak sadar kita lakukan dan mempengaruhi hubungan anak dengan Tuhan :

Baca juga : 4 CARA MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK YANG HARUS ORANG TUA LAKUKAN SEDARI DINI

  1. Pandangan bahwa Tuhan pemarah

Ini bukan sekadar ancaman yang sering tidak sengaja terucap ke anak, “Kalau kamu nggak sekolah minggu, nanti Tuhan marah lho!” Ucapan ancaman itu jelas tidak baik. Anak akan menurut hanya karena takut dan bukan dari kesadaran dirinya sendiri.

Tapi yang lebih sering kita lakukan sebagai orang tua adalah “marah sampai menimbulkan dosa”. Pernahkah kita mengumpat saat marah kepada anak? Atau memukul anak dengan kekerasan karena sudah terlalu kesal? Atau bahkan hampir setiap hari marah-marah karena anak tidak kunjung menurut dan mendengar nasihat kita?

Masalahnya orang tua adalah gambaran dari kasih Allah kepada anak. Alkitab pun dengan jelas mengatakan di Yakobus 1: 19-20 agar kita lambat untuk marah, karena amarah tidak menghasilkan kebenaran yang diinginkan oleh Tuhan.

 

  1. Pandangan bahwa Tuhan tidak ada

Untuk anak-anak yang jarang bertemu atau memiliki quality time bersama orang tuanya, mereka akan memiliki hubungan yang berjarak juga dengan Tuhan. Sulit bagi mereka membayangkan hubungan yang dekat dengan Yesus ketika mereka hanya memiliki hubungan yang sedikit dengan orang tuanya.

Hubungan penting untuk anak. Tidak hanya cinta, hubungan fisik, tapi juga emosional dan spiritual. Masalahnya banyak orang tua yang tidak tahu cara atau tidak ada waktu untuk terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak mereka.

 

  1. Pandangan bahwa Tuhan tidak dapat dipercaya

Orang tua yang sering ingkar janji akan membuat pandangan anak bahwa Tuhan juga tidak bisa diandalkan seperti orang tuanya. Anak perlu tahu bahwa Superparents bisa diandalkan dan dipercaya. Ada lima hal yang bisa membantu Superparents untuk membangun kepercayaan anak.

-          Ceritakan kisah Alkitab dimana Tuhan datang ke dunia untuk menebus dosa manusia dan melakukan karya-Nya

-          Akui bahwa Superparents pernah mengecewakan dan minta maaf kepada anak

-          Mulailah menepati janji, bahkan hal yang kecil

-          Jadikan anak sebagai prioritas

-          Coba beberapa aktivitas yang membangun kepercayaan anak

Baca juga : 3 TIPS JITU MENGAJARKAN ANAK-ANAK HIDUP DENGAN KASIH MENURUT ALKITAB

  1. Pandangan bahwa Tuhan sang pengabul permintaan

Ada saja orang tua yang cara membahagiakan anaknya adalah dengan menyediakan apapun yang anaknya inginkan. Puji Tuhan, kalau memang orang tuanya punya ekonomi cukup untuk mengabulkan permintaan anak. Sayangnya konsep ini kadang jadi disalah-artikan oleh anak, bahwa Tuhan pasti juga akan mengabulkan semua yang anak inginkan. Padahal kita juga tahu bahwa jawaban doa itu bisa bermacam-macam dan tidak selalu seturut dengan kehendak kita, karena Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk anak. Oleh karena itu, hindari pernyataan, “Tuhan akan memberikan semua yang kamu mau.”

 

  1. Pandangan bahwa Tuhan pengontrol

Ada saja gaya orang tua yang suka mengontrol hidup anaknya (helicopter parenting). Tidak boleh ini itu, harus ini itu. Dan ini akan berdampak tidak baik sampai anak dewasa. Akhirnya anak cenderung memberontak, tidak menghargai, dan melawan orang tuanya. Padahal Tuhan sendiri memberikan kehendak bebas kepada manusia, asalkan bisa dipertanggungjawabkan.

Memang kita tahu yang terbaik untuk anak, tapi ada kalanya anak juga harus belajar memilih apa yang terbaik untuk dirinya. Tuhan juga memberikan kesempatan kepada anak untuk bertumbuh dalam iman dengan cara mereka. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua mengarahkan anak untuk melakukan hal yang sesuai dengan firman-Nya.

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK