Banyak orang tua ingin anaknya memahami iman Kristen dan tradisi-tradisi kekristenan, seperti Paskah, namun belum tentu seluruh orang tua tahu bagaimana caranya dan apa saja yang perlu diceritakan kepada anak? Anak-anak biasanya memiliki emosi yang kuat tentang kematian. Anak-anak juga ingin tahu bagaimana proses kematian itu. Apalagi jika anak dekat dengan anggota keluarganya lalu orang itu meninggal. Saat usia 3-5 tahun, anak melihat kematian sebagai perjalanan kembali ke alam lain. Mereka menganggap kematian sebagai tidur panjang dan suatu saat akan bangun kembali. Orang tua bisa menceritakan kematian Tuhan Yesus disalib itu bukan dihukum karna berbuat doa tetapi sebagai bukti kasihNya bagi semua orang, termasuk anak dan orang tua. Tuhan Yesus adalah Allah yang hidup, itu sebabnya Tuhan akan bangkit kembali dan memiliki kuasa untuk membangkitkan juga setiap anak Tuhan yang meninggal dalam iman kepadaNya, dan membawa semua anak Tuhan masuk ke dalam rumah Bapa di Surga.
Antara umur 5-9 tahun, anak mulai paham bahwa kematian itu sebagai sesuatu yang tidak bisa diubah. Mereka tidak bisa lagi bertemu dengan orang yang sudah mati. Tetapi anak tahu bahwa kematian hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja. Orang tua bisa mendalami kematian Tuhan Yesus sejak kronologis jalan salib, mulai penangkapan Tuhan Yesus di Taman Getsemani, diadili di hadapan Imam Besar Kayafas sampai kubur kosong, bukti Tuhan Yesus bangkit. Cuma, hindari menceritakan secara detail bagaimana Tuhan Yesus dipukuli dan disesah tentara Romawi. Anak tidak nyaman dengar cerita yang sadis sampai mengeluarkan darah.
Sekitar usia 8-11 tahun, anak memahami bahwa kematian itu sifatnya universal, yakni semua makhluk hidup suatu saat akan meninggal, termasuk anak kecil dan dirinya sendiri. Anak mulai merasakan takut yang sangat akan peristiwa kematian atau kadang muncul perasaan bersalah bahwa dirinyalah penyebab seseorang meninggal. Orang tua bisa menguatkan pesan kemahakuasaan Allah Bapa di balik kematian Tuhan Yesus, yakni Tuhan Yesus itu adalah Allah sendiri yang berkuasa namun rela mengorbankan diriNya disalib untuk menebus dosa manusia, termasuk dosa anak. Kuasa kebangkitanNya itu sangat kuat yang akan terus menyertai tiap anak Tuhan sampai akhir zaman. Itu sebabnya anak tidak perlu takut menghadapi kematian, karna Tuhan hadir bahkan di alam maut sekalipun. Ceritakanlah bahwa kematian itu adalah pertemuan kembali Tuhan dengan semua anakNya. Bahwa kelak anak akan berjumpa kembali dengan orang yang telah meninggal itu dalam Kerajaan Allah. Bersama seluruh orang dari segala suku dan bangsa, berbeda bahasa, berlainan tempat akan bersatu dalam kehidupan kekal bersama Tuhan Yesus.
Sumber : Superbookindonesia.com (Dian Katoppo)
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK