ARTICLE

Wed - Oct 08, 2025 / 1117 / Inspirational

7 Fakta Mengapa Saulus Dulu Membenci Yesus

Saulus,

 

Yang kelak dikenal sebagai Paulus, pernah menjadi orang yang paling membenci Yesus. Ia mengejar, menangkap, bahkan menganiaya pengikut-Nya dengan keyakinan bahwa ia sedang melindungi iman Yahudi.

Bagi Saulus, Yesus adalah ancaman bagi tradisi, hukum, dan identitasnya sebagai Farisi. Namun, Tuhan punya rencana lain. Dari hati yang keras dan penuh kebencian, Ia mengubah Saulus menjadi Paulus, saksi-Nya yang berdedikasi, yang memberitakan Injil hingga ke ujung dunia.

Inilah 7 Fakta Mengapa Saulus Membenci Yesus :

- Fanatik terhadap Hukum Taurat
Saulus adalah seorang Farisi yang sangat taat. Ia percaya bahwa setiap orang harus menjalankan hukum Taurat secara ketat. Bagi Saulus, ajaran Yesus tampak menentang hukum suci yang ia junjung tinggi.

- Melihat Yesus sebagai ancaman
Ia khawatir bahwa ajaran Yesus akan merusak tradisi dan otoritas agama Yahudi, sehingga harus dihentikan demi menjaga iman “yang benar”.

- Menganggap pengikut Yesus menyesatkan
Para murid Yesus meninggalkan beberapa aturan yang dianggap sakral. Saulus melihat mereka sebagai orang-orang sesat yang menodai iman sejati.

BACA JUGA : Firman Tuhan Bisa Jadi Petualangan Seru!

Loyal terhadap pemimpin agama
Sebagai Farisi yang ambisius, ia ingin menunjukkan kesetiaan pada Sanhedrin dan otoritas agama Yahudi dengan menindak jemaat Yesus.

Kurangnya pemahaman akan misi Yesus
Saulus belum menyadari bahwa Yesus adalah Mesias. Baginya, Yesus hanyalah pengganggu sosial, bukan Juruselamat.

Terbawa oleh prasangka sosial
Tekanan budaya dan lingkungan membuatnya takut kehilangan status dan pengaruh jika ajaran Yesus diterima secara luas.

Kehilangan perspektif kasih Tuhan
Sebelum pertobatan, hatinya keras. Ia tidak melihat kasih dan rencana Tuhan dalam karya Yesus, sehingga ia bertindak dengan kebencian.

Dari kisah Paulus, kita belajar bahwa setiap orang bisa berubah.

Kasih Tuhan lebih kuat daripada kebencian manusia. Bahkan mereka yang dulunya salah arah bisa menjadi teladan iman. SuperParents dan SuperTeachers bisa menanamkan nilai pengampunan, kesabaran, dan percaya bahwa Tuhan mampu memakai siapa saja.

Perjalanan Paulus mengingatkan kita bahwa perubahan sejati mungkin datang dari tempat yang tak terduga. Sebagai orang tua atau guru, kita bisa mengajarkan anak dan murid bahwa tidak ada yang terlalu jauh dari kasih Tuhan, dan setiap hati bisa diubah untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Miranda Rachel

Penulis Konten
Share :

Tags :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK