ARTICLE

Tue - Jun 08, 2021 / 1699 / Parenting

5 Hal yang Membuat Anak Mengalami Trauma Masa Kecil dan Berdampak Pada Masa Depannya

Trauma masa kecil sangat berpengaruh pada masa depan anak. Hal ini kadang tidak disadari dan diremehkan oleh orang tua. Padahal dengan meminimalisir trauma anak, mereka akan punya masa depan yang lebih bahagia dan gemilang. Yuk sedari dini kita kenali apa saja sih yang bisa membuat trauma pada anak di masa kecilnya?

Superbook punya beberapa poin yang perlu kita perhatikan dari sekarang. Diantaranya:

  1. Orang tua acuh dan tidak menyimak anak

Kebutuhan inti manusia adalah dianggap (dilihat dan didengar). Jika anak melihat orang tuanya terlalu banyak bekerja, stress, dan sibuk membuat kebutuhan emosional anak tidak terpenuhi. Saat anak dewasa, mereka akan punya rasa takut untuk dikritik, tidak punya intuisi, dan kebingungan akan jati diri mereka yang sebenarnya.

 Baca juga : SINETRON TAYANGKAN ADEGAN RANJANG PADA ANAK BAWAH UMUR, WASPADAI CHILD GROOMING!

  1. Orang tua menyangkal kemampuan anak

Anak-anak mempunyai pengalaman dan sudut pandang yang berbeda dengan orang dewasa. Tapi saat orang tua menutup-nutupi dan tidak mau menjelaskan yang sebenarnya terjadi, anak justru tidak belajar tentang realita di sekelilingnya. Kita bisa jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan percaya ia mampu mengolahnya. Jangan sampai akhirnya anak justru mencari tahu dari sumber yang tidak jelas dan akhirnya disesatkan.

 

  1. Tidak boleh mengungkapkan emosi

Biasanya ini sering banget terjadi pada anak laki-laki, walaupun tidak menutup kemungkinan perempuan juga mengalaminya. Mereka tidak boleh menangis, lebay (berlebihan/ mendramatisir), dll. Anak-anak seakan ditanamkan bahwa meluapkan emosi mereka itu buruk. Akhirnya, saat dewasa anak bisa meluapkan emosinya dengan cara yang tidak baik bahkan ada dendam yang mereka pendam.

 

  1. Melihat orang tua tidak bisa mengontrol emosi

Tidak baik ketika anak melihat orang tuanya mudah berteriak, membentak, berkata kasar, berbuat kasar, dll. Sebagai anak-anak mereka meneladani kita untuk belajar bagaimana meluapkan dan mengontrol emosi. Saat kita tidak mampu menyalurkannya dengan baik, maka jangan kaget jika anak mengamuk, membanting barang, berteriak-teriak, dll.

 Baca juga : MENGAPA KITA HARUS MENGAJARKAN ANAK UNTUK PEDULI ?

  1. Batasan: antara mengekang atau terlalu bebas

Menjadi orang tua yang pengekang itu salah, tapi anak juga tetap perlu diberikan batasan. Orang tua harus dengan tegas menerapkan batasan-batasan. Ini sebagai langkah mereka belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan menghargai. Jika kita lemah dalam menerapkan batasan, bahkan malah tidak ada sama sekali, saat anak beranjak dewasa, mereka bisa hidup semaunya dan terlalu bebas.

Ketika orang tua memberikan batasan, usahakan itu tidak membebani anak secara berlebihan atau sampai mengekangnya. Jika perlu, diskusikan yang terbaik bersama anak bersama alasan kenapa batasan itu dibuat.

Nah itulah hal-hal yang bisa membuat anak mengalami trauma masa kecil. Ada juga orang tua yang pernah mengalami trauma dan akhirnya melampiaskan traumanya itu kepada anak. Jangan sampai hal itu menimpa keluarga Superparents ya. Sebagai orang tua yang baik, kita justru harus memutus mata rantai trauma itu. Semangat parenting!

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK