'aku gak bisa, Ma'
'Pa, aku gak mau coba ah, susah'
Apakah SuperParents sering mendengar kalimat-kalimat seperti di atas saat mengajak anak mencoba hal baru? Mungkin itu belajar naik sepeda, makan sayur, hingga mengerjakan PR. Sebagai orang tua, respon kita seringkali spontan: memaksa, mengancam, marah atau malah menyerah. Tapi tahukah SuperParents? Setiap 'gak bisa' dan 'gak mau' sebenarnya adalah pintu untuk memahami dunia emosional anak lebih dalam.
Takut Gagal atau Dipermalukan
'Aku jatuh waktu belajar sepeda kemarin, sakit…' atau
Anak sudah punya memori negatif yang membuatnya trauma.
Merasa Tidak Punya Kemampuan / Gak PD
'Teman-teman bisa gambar bagus, aku jelek…'
Perbandingan dengan orang lain membuatnya minder.
Kurang Motivasi
'Ngapain belajar berenang? Aku gak suka air!'
Tidak melihat tujuan atau manfaat dari aktivitas tersebut.
Butuh Kontrol Diri dan Pendampingan
'Aku mau main game aja, PR nanti aja!'
Anak lebih memilih hal instan yang memberi kesenangan cepat.
Pola Asuh Tidak Sadar
Orang tua yang sering berkata 'Aduh, kamu memang selalu ceroboh!' tanpa sadar memupuk mental 'Aku memang gak bisa' atau justru 'mengabaikan' kegagalan anak
Hindari 'Masa gitu aja gak bisa?'
Katakan 'Adik sudah coba cara apa saja? Yuk kita cari solusi bersama!' atau “Gak apa-apa kalau belum bisa sekarang, kita coba pelan-pelan ya, Papa/ Mama temani kok.”
Contoh: Jika anak mogok mengerjakan soal matematika, tanyakan: 'Bagian mana yang membuat kamu bingung?' lalu bantu pecahkan langkah per langkah.
Anak mudah menyerah karena melihat tantangan sebagai gunung yang tinggi.
Contoh:
'Gak mau belajar sepeda!' ~ 'Ayo hari ini coba duduk di sadel dulu saja, sambil kita coba dorong-dorong pelan.'
'Aku gak bisa gambar!' ~ 'Yuk mulai dengan lingkaran, nanti jadi mata monyet lucu!'
BACA JUGA: Parents! Sudah Tahu Istilah People Pleaser? Ini Loh Penyebab dan Dampaknya Pada Anak
Anak lebih mudah meniru daripada mendengar instruksi.
Demo: 'Lihat, Mama potong kuenya pelan-pelan seperti ini… Sekarang kamu coba, ya!'
Role Model: Ceritakan pengalaman SuperParents dulu juga takut mencoba, tapi akhirnya berhasil.
Hindari 'Wah, gambarmu bagus!' (fokus pada hasil)
Katakan 'Mama suka lihat kamu pakai warna-warni cerah dan tidak menyerah meskipun sulit!' (fokus pada usaha)
Penelitian menunjukkan anak yang dipuji usahanya akan lebih berani mencoba hal baru.
Katakan: 'Gak apa-apa salah, yang penting kita coba. Nanti bisa diperbaiki.'
Saat anak gagal, tanya: 'Apa yang bisa kita pelajari dari ini?'
Contoh nyata: Ketika kue yang dibuat anak berantakan, katakan 'Wah, ini jadi kue spesial ala monster! Yuk hias lagi pakai topping!'
Jika penolakan anak disertai:
Menghindar terus dari interaksi sosial
Sering murung atau mengamuk saat diminta mencoba
Tidak mau melakukan hal yang dulu disukai
Konsultasikan ke psikolog anak untuk mengecek apakah ada kecemasan berlebih atau masalah perkembangan.
Setiap 'gak bisa' dan 'gak mau' adalah kesempatan emas untuk membangun growth mindset (pola pikir berkembang) pada anak. Dengan sabar mengajaknya berpikir:
'Bukan ‘Aku gak bisa’, tapi ‘Aku belum bisa sekarang’.'
Ingat:
Anak yang percaya diri lahir dari orang tua yang memberi ruang untuk mencoba, gagal, dan bangkit lagi.
Proses kecil hari ini adalah fondasi untuk ketangguhannya di masa depan.
Tuhan juga tidak langsung minta kita bisa semuanya. Dia sabar membimbing, menguatkan, dan memberi kesempatan kita belajar. Begitu juga peran kita kepada anak. Jadilah tempat aman untuk mereka jatuh, bangun, lalu mencoba lagi.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK